Bisnis.com, JAKARTA- Data HSBC Indonesia Purchasing Managers Index (PMI), PMI manufaktur dalam negeri pada Februari 2014 tercatat 50,5 atau turun 0,5 poin dibandingkan dengan Januari 2014 yang berada pada posisi 51,0.
Ekonom HSBC Asean Su Sian Lim mengatakan pabrik di seluruh Indonesia menunjukkan bisnis dengan kondisi yang masih membaik pada Februari ini. Namun, tidak dapat dipungkiri, pertumbuhan menurun lantaran banjir dan letusan Gunung Kelud yang terjadi pada Februari.
Dengan kata lain, meskipun keuntungan dalam input dan output harga tidak sekuat dibandingkan Januari, peristiwa banjir yang cukup meluas dibandingkan sebelumnya, tetap harus diwaspadai. Pasalnya, hal ini bisa memicu tekanan inflasi yang lebih tinggi. Meski begitu, produksi manufaktur naik walaupun dengan laju ekspansi yang minim/terbatas.
“Ekspor bisnis meningkat lebih lanjut, di tengah permintaan luar negeri yang cukup kuat,” kata Lim dalam siaran pers-nya, Senin (3/3/2014).
Selain itu, melanjutkan tren yang diamati sejak April 2011, biaya input yang dihadapi oleh produsen barang Indonesia naik pada Februari ini. Hal ini terjadi pada sektor pangan, logam , bahan kimia, plasti , kertas dan tekstil . “Tingkat inflasi cukup kuat dari seri rata-rata.”