Bisnis.com, JAKARTA- Ekspor produk industri pada Januari 2014 menurun 2,31% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Pemerintah menilai, penurunan ekspor produk industri di awal tahun ini terjadi tidak seperti biasanya.
Menteri Perindustrian M.S. Hidayat mengatakan penurunan ekspor industri sekitar 2,31% memang terbilang cukup tinggi. Namun, dia berharap, penurunan ini tidak berlangsung lama dan bisa kembali tumbuh di bulan berikutnya.
“Ini kan awal tahun, biasanya masih bisa growing up, kecuali kalau penurunan di akhir tahun, itu biasanya flat,” kata Hidayat di Jakarta, Senin (3/3/2014).
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), penurunan ekspor produk nonmigas turun hingga 5,76%. Adapun ekspor produk pertambangan menyumbang paling tinggi angka penurunan, yakni hingga 20,30%. Disusul oleh ekspor produk industri sekitar 2,31%. Sedangkan ekspor produk pertanian masih tumbuh 3,30%.
Staf Khusus Menteri Perindustrian Erna Zeta mengatakan kenaikan ekspor sektor industri pada Desember 2013 cukup tinggi dibandingkan ekspor November 2013, yakni lebih dari 2%. Padahal, biasanya pada Desember seringnya penurunan ekspor terhadap November.
“Biasanya ekspor industri menurun di Desember dan kemudian meningkat di bulan Januari. Tren berbeda terjadi di Desember 2013 dan Januari 2014. Kenaikan ekspor yang tinggi di Desember 2014 merupakan salah satu penyebab melambannya ekspor industri pada bulan Januari 2014, khususnya ke negara-negara Asia dan Jepang,” kata Erna.