Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Industri Pengolahan Rumput Laut Kekurangan Bahan Baku

Pelaku usaha industri rumput laut menyatakan kurangnya bahan baku dan minimnya teknologi pengolahan dalam negeri membuat utilisasi industri rumput laut hanya sekitar 60%.

Bisnis.com,, JAKARTA- Pelaku usaha industri rumput laut menyatakan kurangnya bahan baku dan minimnya teknologi pengolahan dalam negeri membuat utilisasi industri rumput laut hanya sekitar 60%.

Ketua Asosiasi Industri Rumput Laut Indonesia (Astruli) Soerianto Kusnowirjono mengatakan saat ini produksi olahan rumput laut mencapai 15.638 ton/tahun atau setara dengan utilisasi 60%.

Untuk menghasilkan produksi olahan sejumlah tersebut dibutuhkan bahan baku lima kali lipat lebih besar.

Menurutnya, untuk bisa mencapai utilisasi 100%, dibutuhkan bahan baku hingga 150.000 ton/tahun.

Sementara yang terjadi, pasokan bahan baku terus turun menjadi 30%.

“Sebenarnya ada bahan baku, namun banyak yang diekspor. Hal ini karena teknologi industri pengolahan di dalam negeri belum begitu canggih, sehingga banyak yang diekspor,” kata dia saat acara pendeklarasian pembentukan Astruli di Jakarta, Jumat (28/2/2014).

Biasanya, ekspor dilakukan ke Eropa, Amerika Serikat, Taiwan, Jepang, Hongkong, Filipina, Malaysia, China, Amerika Selatan, Chili, Argentina. “Kemudian ke Vietnam dan Thailand, tetapi tidak dalam jumlah besar,” tambah dia.

Saat ini, pelaku usaha membutuhkan Rp60 miliar untuk memproduksi 100.000 ton produk olahan rumput laut.

Hingga saat ini, jumlah industri pengolahan rumput laut di Indonesia sekitar18 unit yang terdiri dari 5 unit usaha industri agar, 2 unit usaha industry refine carrageenan (RC) dan 11 unit usaha industry semi refined carrageenan (SRC).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Riendy Astria
Editor : Rustam Agus

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper