Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Neraca Gas Direvisi, Produksi CBM tak Masuk Perhitungan

Pemerintah tengah merevisi Neraca Gas Indonesia. Dalam neraca terbaru nantinya, produksi gas non konvensional seperti gas metana batubara (CBM) dan shale gas, tidak dimasukkan dalam perhitungan karena produksinya yang masih minim.
Penyaluran gas industri/JIBI
Penyaluran gas industri/JIBI

Bisnis.com, JAKARTA--Pemerintah tengah merevisi Neraca Gas Indonesia. Dalam neraca terbaru nantinya, produksi gas non konvensional seperti gas metana batubara (CBM) dan shale gas, tidak dimasukkan dalam perhitungan karena produksinya yang masih minim.

“Untuk sementara CBM belum dimasukkan dalam neraca gas karena dari 54 PSC, hanya 1-2 saja yang telah berproduksi. Tapi produksinya kan kecil juga, cuma nol koma,” ujar Direktur Pembinaan Program Migas Kementerian ESDM Naryanto Wagimin seperti dilansir laman Kementerian ESDM, Jumat (21/2/2014).

Dia menyebutkan untuk shale gas, lantaran di Indonesia baru saja mulai dikembangkan, belum ada lapangan yang berproduksi.

“Kita jangan membandingkan dengan shale gas di Amerika. Mereka sekarang produksinya banyak. Tapi pengembangannya sudah dilakukan sejak 20 tahun lalu,” tambah Naryanto.

Dalam revisi neraca gas ini, menurut Naryanto, dilakukan update dari sisi permintaan dan pasokan hingga sekitar 20 tahun ke depan. Selain itu, juga dilakukan pemetaan infrastruktur untuk mendukung pengembangan gas di Indonesia.

“Dulu infrastruktur kita sederhana. Siapa yang butuh gas, kita kasih. Tidak bersistem,” ujarnya.

Neraca gas ini rencananya akan diperbarui tiap tahun atau jika ditemukan cadangan migas baru dan peningkatan konsumsi yang signifikan. 

Neraca gas merupakan gambaran kemampuan pasokan dan kebutuhan gas bumi nasional yang diharapkan dapat menjadi acuan dalam rangka menjamin kebutuhan gas bumi.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ismail Fahmi
Editor : Ismail Fahmi

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper