Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Singapore Airshow 2014: Dinilai Kurang Greget

Eksibisi kedirgantaraan dan pertahanan di Singapura 11-16 Februari 2014 dinilai kurang greget jika dilihat dari tingkat keramaian pengunjung pebisnis.
Foto: indo-aviation.com
Foto: indo-aviation.com

Bisnis.com, CHANGI - Eksibisi kedirgantaraan dan pertahanan di Singapura 11-16 Februari 2014 dinilai kurang greget jika dilihat dari tingkat keramaian pengunjung pebisnis.

Komisaris PT Regio Aviasi Industri (RAI) Ilham Habibie mengatakan kondisi perekonomian dunia cukup memengaruhi tingkat perdagangan di Singapore Airshow 2014 di Changi Exhibition Centre itu.

"Saya melihat tidak seramai dua tahun lalu, saya kurang tahu sebab utamanya apa, tetapi mungkin iklim ekonomi, itu pengaruhnya," ujarnya kepada Bisnis, Kamis (14/2/2014).

Sementara untuk industri pesawat terbang, ia memastikan tidak begitu terpengaruh dalam gelaran 2 tahun sekali itu. Pasalnya, industri pesawat terbang merupakan bisnis jangka panjang.

"Pada tataran industri enggak ada masalah, termasuk bagi Indonesia karena sifatnya long term dan tidak bergantung pada eksibisi," lanjut dia.

Menteri Perindustrian MS Hidayat menyatakan industri pesawat terbang nasional tahun ini menitikberatkan pada pembangunan industri perawatan pesawat dan berharap segera tumbuh industri komponennya.

"Dua tahun lalu ketika saya juga datang ke sini (Singapore Airshow) sudah disepakati untuk pengembangan industri maintenance juga komponennya," tuturnya.

Salah satu realisasi atas hal itu, lanjutnya, terlihat dari kesepakatan PT Garuda Indonesia bersama Garuda Maintenance Facility (GMF) Aeroasia dengan investor Gallant Venture Ltd untuk mengembangkan pusat perawatan dan pelatihan teknisi pesawat di Bintan, Kepulauan Riau.

"Kedepan, maintenance bukan hanya menyasar pesawat dari Indonesia, tetapi semua pesawat yang di Asia seperti Airbus nantinya bisa melakukan maintenance di Indonesia."

Seperti diberitakan sebelumnya, GMF Aeroasia sepakat dengan Garuda Indonesia menggandeng perusahaan investasi Singapura, Gallant Venture Ltd siap mengembangkan pulau Bintan khususnya dukungan penerbangan dan pariwisata dengan investasi awal mencapai US$300 juta.

CEO PT Garuda Indonesia Tbk Emirsyah Satar menyatakan pengembangan hub baru di Pulau Bintan dilakukan guna memperluas pasar sekaligus jaringan domestik di wilayah barat Indonesia.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Sepudin Zuhri
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper