Bisnis.com, JAKARTA—Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore (PHE WMO) menghentikan produksi minyaknya setelah terjadi kebocoran selang penyalur minyak mentah (hose) yang menghubungkan alat tambat dengan floating storage offloading (FSO) Abherka.
Elan Biantoro, Kepala Bagian Humas Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), mengatakan kebocoran selang itu terjadi pada 20 Januari 2014 malam. Perusahaan pun langsung menghentikan produksinya agar tidak ada tumpahan minyak di wilayah tersebut.
“Setelah memastikan seluruh personel dalam keadaan aman, dilakukan tindakan pengamanan terhadap produksi. Selain itu, akan ada mobilisasi teknisi penyelam untuk memeriksa kerusakan yang terjadi dan memperbaikinya,” katanya di Jakarta, Rabu (22/1/2014).
Elan menuturkan saat ini kecepatan angin di Blok West Madura Offshore masih sekitar 27-35 knot dengan ketinggian ombak mencapai 6 meter, sehingga tim penyelam teknisi belum dapat mendekati lokasi kebocoran. Perbaikan selang itu sendiri akan membutuhkan waktu sekitar 6 hingga 12 jam.
Tidak berproduksinya PHE WMO membuat kehilangan potensi produksi sebanyak 22.200 barel per hari dan 120 juta standar kaki kubik per hari (million standard cubic feet per day/MMscfd). Sementara itu, penyaluran gas juga menurun hingga 40 MMscfd.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel