Bisnis.com, JAKARTA - Serikat Pekerja Pelindo II (SPPI-II) menyatakan siap menjelaskan fakta otentik yang memicu kemelut manajemen dan pekerja di tubuh BUMN tersebut kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), sehingga memicu mogok kerja sesulan pekerja pelabuhan pada 16-17 Januari 2014.
“Kami siap membeberkan semuanya di hadapan anggota DPR. Sebagai wakil rakyat, kami berharap DPR bisa mendengar aspirasi kami sebagai pekerja yang teraniaya, bahkan rekan-rekan kami sudah di PHK sepihak oleh Direksi Pelindo II,” ujar Ketua Umum SPPI-II Kirnoto kepada Bisnis, Selasa (21/1/2014).
Dia mengatakan perjuangan SPPI-II tidak akan surut meskipun sejumlah anggota-nya sudah di PHK bahkan tidak lagi menerima penghasilan sejak awal bulan ini.
"SPPI-II tetap akan mengambil langkah langkah untuk menyelamatkan Pelindo II dari tata kelola manajemen yang keliru selama ini," paparnya.
Dia menyebutkan sudah mendengar informasi bahwa Komisi VI DPR RI akan memanggil manajemen PT Pelabuhan Indonesia II dan pekerja pelindo II yang tergabung dalam SPPI-II menyusul terjadinya aksi mogok lanjutan pekan lalu yang juga berdampak pada terganggunya layanan arus barang karena pengangkutan mengalami stagnasi akibat antrian panjang dari dan ke dalam Pelabuhan Tanjung Priok.
Sebelumnya, Anggota Komisi VI DPR RI dari fraksi PDI-P Hendrawan Supratikno mengatakan,akan memanggil manajemen dan pekerja Pelindo II terkait aksi mogok lanjutan SPPI-II pekan lalu.
Hendrawan menilai kemelut persoalan yang melibatkan SPPI II dengan manajemen internal Pelindo II harus segera diselesaikan karena telah mengganggu kepentingan perekonomian nasional.
