Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pasok Sapi Minim, Impor Indukan Diprediksi Melonjak

Angka pembelian sapi indukan asing bakal melambung bersamaan dengan kebijakan Kementerian Perdagangan membuka selebar-lebarnya keran impor sapi indukan/betina produktif tanpa batasan jumlah untuk memenuhi pasokan domestik.

Bisnis.com, JAKARTA--Angka pembelian sapi indukan asing bakal melambung bersamaan dengan kebijakan Kementerian Perdagangan membuka selebar-lebarnya keran impor sapi indukan/betina produktif tanpa batasan jumlah untuk memenuhi pasokan domestik.

Menteri Perdagangan Gita Wirjawan mengambil manuver jangka menengah-panjang dengan mewajibkan para importir untuk menerapkan kebijakan itu, sebagai respons atas kurangnya suplai yang disinyalir sebagai pemicu tingginya harga daging sapi di pasar lokal.

“Kebijakan impor sapi indukan tanpa batas ini diharapkan mampu menekan angka impor daging sapi, bahkan nantinya Indonesia dapat bebas dari impor, baik sapi maupun daging,” ujarnya akhir pekan lalu.

Menurutnya, mengimpor sapi indukan tanpa batas dapat menjadi lompatan besar terhadap produktivitas dan populasi ternak sapi di Tanah Air.

Gita yakin, melalui kebijakan tersebut, kebutuhan daging sapi pada masa mendatang akan tercukupi melalui turunan sapi indukan.

Sebagai catatan, sapi indukan adalah sapi betina produktif yang diharapkan dapat melahirkan hingga beberapa kali melalui inseminasi buatan di dalam negeri. Cara tersebut dipercaya mampu mendongkrak angka populasi sapi.

Namun, Mendag menjelaskan kendala dalam menjalankan kebijakan impor sapi indukan tanpa batas itu adalah kurangnya minat para importir akibat minimnya infrastruktur dalam membiakkan dan mengembangkan sapi indukan tersebut.

Oleh karena itu, para importir diwajibkan membeli minimal 25% dari jumlah impor sapi bakalan yang diajukan atau yang disepakati oleh Kemendag.

Untuk memenuhi kebutuhan 25% sapi indukan itu, total jumlah impor sapi indukan diperkirakan mencapai 185.000 ekor.

“Kami berharap [impor] mencapai angka 1 juta ekor dan minimum kami datangkan di angka 185.000 ekor atau kami kaitkan dengan pembagian feedloter yang sudah ada. Perlu ada insentif yang dibungkus dengan rencana kebijakan yang akan datang,” jelas Dirjen Perdagangan Luar Negeri Bachrul Chairi ketika ditemui di Kantor Kemendag, Jumat (17/1).

Dia menambahkan pemerintah akan membuat kebijakan representatif antarkementerian, termasuk rencana pemberian insentif

Kemendag, lanjutnya, telah membicarakan rencana insentif itu dengan berbagai pihak mulai dari lembaga keuangan hingga BUMN.

“Untuk itu, kami sudah polakan hasil rapat untuk bisa membantu dengan menurunkan bunga bank yang 12% menjadi hanya 5-6%. Kemudian, breeding block-nya nanti kami bangun dan apa lagi yang bisa kami lakukan untuk memberikan insentif tadi,” lanjut Bachrul.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper