Bisnis.com, KUPANG - Potensi perikanan yang melimpah di Nusa Tenggara Timur belum didukung dengan ketersediaan kapal jarak pendek, sehingga nelayan tradisional tidak mampu memanfaatkan potensi itu secara optimal.
"Kita nanti menyerahkan 13 buah kapal berbahan fiber dengan kapasitas 13-14 GT (gross tonnage/tonase kotor) yang dilengkapi kemampuan penangkapan ikan multi-purpose, bisa menangkap hingga 3 ton/trip," kata Direktur Kapal Perikanan dan Alat Penangkapan Ikan Kementerian Kelautan dan Perikanan Muhammad Zaini, Sabtu (11/1/2014).
Zaini menambahkan seluruh kapal akan diserahkan kepada kelompok nelayan yang tersebar di lebih dari 10 kabupaten di provinsi NTT, dengan prioritas kelompok nelayan yang belum pernah mendapat bantuan kapal penangkap ikan.
Pengadaan kapal ini, lanjutnya, adalah bagian dari program percepatan ekonomi daerah yang dikerjakan KKP di bawah koordinasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.
Zaini mengungkapkan proses pembuatan semua kapal termasuk cepat, yakni hanya memakan waktu dua bulan sejak anggaran disahkan. Kapal-kapal itu, tambahnya, sudah dilengkapi oleh alat penangkap ikan sehingga kelompok nelayan bisa langsung melaut.
Dia juga menuturkan masing-masing bernilai antara Rp600 juta-Rp 700 juta dengan nilai total Rp7,6 miliar ini dikerjakan oleh perseroan lokal, PT Putra Unggul, sehingga dengan cepat sampai di tangan kelompok nelayan.
Selain didukung kemampuan multi-purpose fishing, tambah Zaini, kapal ini juga memiliki kapasitas tangki sebesar 1.000 liter sehingga bisa dibawa melaut sampai seminggu dan menembus Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) atau setara lebih dari 12 mil.