Bisnis.com, JAKARTA- Realisasi investasi Honam (kini Lotte Chemical) kembali tertunda. Pemerintah pesimistis realisasi investasi bisa dimulai semester I/2014.
Menteri Perindustrian mengatakan setelah 2 tahun tertunda untuk merealisasikan investasi di Indonesa, Lotte Chemical kembali menegaskan akan tetap berinvestasi membangun kompleks pabrik petrokimia di Indonesia.
Saat ini, kata Hidayat, pihak Lotte Chemical masih berunding mengenai lahan, khususnya soal harga dengan pihak PT Krakatau Steel (Persero) Tbk sebagai pemilik lahan.
Awalnya, Menperin menargetkan realisasi investasi bisa dimulai pada 2013. Namun, hingga penghujung tahun, belum ada tanda-tanda rencana tersebut akan direalisasikan. Hingga akhirnya, pemerintah meyakinkan rencana bisa dimulai pada 2014.
“Ini tergantung mereka bisa menyelesaikan tanahnya atau tidak (realisasi investasi dilakukan semester I), saya akan usahakan harus konstruksi 2014 ini,” kata Hidayat di kantor Kemenperin, Kamis Malam (9/1/2014).
Pihaknya meminta agar Lotte Chemical mengangkat lawyer untuk diajak berkonsultasi mengenai harga tanah di Indonesia. Pasalnya, pihak Lotte Chemical dinilai belum begitu memahami tata cara di Indonesia.
Menurut Dirjen Kerjasama Industri Internasional Kemenperin Agus Tjahajana, pihak Lotte masih menggunakan perhitungan tahun 2010.
“Begitu dilihat sekarang kan sudah tidak cocok,” katanya.
Rencananya, kata Agus, pihak KS pekan depan akan berangkat ke Korea untuk menjelaskan mengenai persoalan lahan. Selanjutnya, pihak Lotte Chemical yang akan berkunjung ke KS.
Hidayat menambahkan, saat ini pihaknya akan mengawasi rencana investasi yang diperkirakan mencapai US$5 miliar.
“Kami semua akan membuat timeline yang ketat agar semua bisa terselesaikan. Mereka (Lotte Chemical) ingin harga dan kondisi yang ideal buat mereka. Saya juga minta KS memberikan harga secara open, dengan melihat 4-5 transaksi yang terjadi dalam setahun,” ujarnya.