Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan proyek pabrik petrokimia bernilai Rp60 triliun milik PT Lotte Chemical Indonesia (LCI) ditargetkan rampung pada akhir tahun 2025.
Dia menyatakan akan mengawal dan mengurai isu yang dialami LCI, seperti kompensasi dukungan sosial masyarakat, penerbitan persetujuan bangunan gedung (PBG), dan perlindungan keamanan.
Sebagai upaya mengawal pembangunan tersebut, Bahlil akan meminta Bareskrim Polri untuk membuat tim khusus. Dia menekankan bahwa Satgas Percepatan Investasi harus mengawal keamanan, baik secara hukum maupun gangguan nyata dari sekitar.
Menurutnya, pembangunan investasi LCI sejalan dengan amanat Presiden Joko Widodo atau Jokowi untuk mengurangi ketergantungan pada produk impor petrokimia. Langkah ini dilakukan untuk mendorong laju perekonomian Indonesia.
“Saat pabrik LCI beroperasi nanti, kami harap hasil produksinya akan berperan secara signifikan sebagai substitusi impor yang akan menghemat devisa negara,” kata Bahlil.
Dia menuturkan bahwa proyek tersebut diharapkan mampu memberikan efek ganda terhadap berbagai industri lainnya, termasuk pada perekonomian daerah dan penyerapan tenaga kerja.
Baca Juga
Penciptaan lapangan kerja dari proyek ini diperkirakan mencapai 15.000 pekerja hingga akhir 2023 dengan 95 persen merupakan tenaga kerja lokal. Adapun, sebanyak 50 persen petrokimia yang dihasilkan akan digunakan untuk kebutuhan dalam negeri dan sisanya diekspor.
Pada kesempatan yang sama, Presiden Direktur LCI Yim Dong Hee menyampaikan bahwa pelaksanaan konstruksi pembangunan pabrik petrokimia terintegrasi LCI telah dimulai sejak awal 2022 dan diharapkan rampung pada dua tahun mendatang.
“Proyek ini kami harap dapat selesai sesuai target pada akhir tahun 2025,” ujar Yim.
Yim menyampaikan bahwa hingga saat ini pencapaian konstruksi masih berjalan sesuai dengan tahapan yang telah direncanakan. Sebagaimana diketahui, pembangunan proyek kompleks pabrik petrokimia yang berlokasi di Cilegon, Banten, ini sempat tertunda selama pandemi.
Sampai dengan Januari 2023, realisasi investasi LCI telah mencapai US$1,58 miliar dan diperkirakan tembus US$4 miliar sampai dengan 2045.
Sementara itu, hingga Februari 2023, perkembangan Engineering, Procurement and Construction (EPC) telah mencapai 38 persen dan menyerap 8.000 tenaga kerja.
Kompleks petrokimia ini bakal memiliki kapasitas produksi hampir 2 juta ton dalam setahun dengan kemampuan produksi ethylene sebanyak 1 juta ton setahun, propylene sejumlah 520.000 ton per tahun, polypropylene 250.000 ton, dan beberapa produk turunan lainnya.