Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Banyak Proyek Gedung Perkantoran Tertunda Akibat Dolar

Rencana pembangunan gedung perkantoran yang diperkirakan akan memacu tingginya pasokan pada 2016 banyak yang tertunda.
Ilustrasi/Bisnis.com
Ilustrasi/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Rencana pembangunan gedung perkantoran yang diperkirakan akan memacu tingginya pasokan pada 2016 banyak yang tertunda.

Associate Director Research Colliers International Indonesia Ferry Salanto mengatakan pada tahun ini cukup banyak proyek pembangunan yang ditunda, terutama yang berhubungan dengan mata uang dolar.

“Beberapa pengembang mungkin menunda pembangunannya, jika bangunan tersebut banyak menggunakan material impor yang menggunakan dolar,” katanya saat pemaparan Pasar Properti Kuartal IV/2013 dan 2014, Selasa (7/1/2014).

Penundaan tersebut berdampak pada jumlah pasokan ruang perkantoran pada 2016. Dalam prediksi sebelumnya, diperkirakan akan terdapat pasokan ruang perkantoran mencapai 900.000 m2 yang memasuki pasar Jakarta pada tahun tersebut.

“Karena ada delay [penundaan], kami perkirakan pada tahun tersebut akan ada penurunan jumlah pasokan hampir 50%. Tapi, ada juga dari proyek tersebut yang malah dikembangkan lebih awal,” ujarnya.

Karena ini, jumlah pasokan ruang kantor pada 2015 diperkirakan akan lebih besar dibandingkan 2016. Meskipun begitu, rencana pembangunan berpeluang terus mengalami perubahan, tergantung dari keputusan masing-masing pengembang.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Fatia Qanitat
Editor : Sepudin Zuhri
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper