Bisnis.com, JAKARTA--Demo penolakan rencana penutupan Terminal Angkutan Kota Antar Provinsi (AKAP) Lebak Bulus hari ini dikawal sedikitnya 444 personil gabungan Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Selatan dan Polsek Cilandak.
"Informasinya massa yang turun mencapai 1.000 orang," kata Kepala Polsek Cilandak Komisaris Polisi Sungkono, tulis Antara, Senin (6/1/2014).
Pihak Polda Metro Jaya menyiapkan kendaraan taktis water cannon dan Baracuda guna mengantisipasi aksi massa yang anarkis.
Sungkono mengatakan pihak kepolisian akan melayani dan menjaga massa yang berunjuk rasa agar tertib dalam menyampaikan aspirasi di muka umum.
Sejumlah massa yang terdiri dari sopir, kernet bus, pedagang dan kuli angkut (porter) beerunjuk rasa menolak rencana penutupan Terminal AKAP Lebak Bulus.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan menutup Terminal AKAP Lebak Bulus terkait rencana pembangunan proyek "Mass Rapid Transit" (MRT).
Pengunjuk rasa meminta kepada Gubernur DKI Joko Widodo atau Jokowi untuk berdialog dengan masyarakat yang mencari penghasilan di terminal tersebut.
Selain itu, massa juga meminta pihak pemerintah setempat menyediakan tempat baru untuk merelokasi para pedagang atau masyarakat yang mencari nafkah di Terminal Lebak Bulus.
Pengunjuk rasa mendukung rencana Pemprov DKI Jakarta membangun MRT, namun harus merelokasi tempat yang layak
Antisipasi Anarkis, 444 Polisi Jaga Demo Terminal Lebak Bulus
Demo penolakan rencana penutupan Terminal Angkutan Kota Antar Provinsi (AKAP) Lebak Bulus hari ini dikawal sedikitnya 444 personil gabungan Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Selatan dan Polsek Cilandak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Rustam Agus
Editor : Rustam Agus
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
1 jam yang lalu
Tax Amnesty Jilid III, Dari Siapa dan Untuk Siapa?
2 jam yang lalu