Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

RNI Pasok Produk Pangan ke 500 Toko PD Pasar Jaya

PT Rajawali Nusantara Indonesia siap memasok beberapa produk pangan seperti beras, gula, minyak goreng, dan daging untuk 500 toko di PD Pasar Jaya pada tahun depan.
Ilustrasi/Antara
Ilustrasi/Antara

Bisnis.com, JAKARTA – PT Rajawali Nusantara Indonesia siap memasok beberapa produk pangan seperti beras, gula, minyak goreng, dan daging untuk 500 toko di PD Pasar Jaya pada tahun depan.

Direktur Utama PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) Ismed Hasan Putro mengatakan kerja sama tersebut dilakukan sebagai salah satu upaya perusahaan untuk membantu menjaga pasokan dan kestabilan harga sembako di DKI Jakarta.

Pasalnya, tingkat populasi di Jakarta sangat besar sehingga membutuhkan jaminan ketersediaan pangan dengan harga yang terjangkau. Apalagi, bila menjelang hari-hari besar dimana permintaan masyarakat sangat tinggi sehingga dapat mendongkrak harga bahan pangan tersebut.

“Berdasarkan kesepahaman antara RNI dan Pemda DKI untuk menjaga ketahanan agar tidak terjadi kenaikan harga. Tahun depan target kami akan memasok ke 500 gerai di PD Pasar Jaya,” ujarnya, Minggu (29/12/2013).

Nantinya, produk-produk sembako yang disupply nya tersebut akan didistribusikan oleh PD Pasar Jaya kepada para pedagangan yang ada di sana. “Kami fungsinya hanya menjadi penyangga PD Pasar Jaya dalam menyiapkan produk konsumtif yang dibutuhkan masyarakat.”

Ismed berharap ke depannya RNI tidak hanya dapat membantu menjaga stabilitas harga pangan tetapi juga membantu mewujudkan kemandirian pangan nasional sehingga Indonesia tidak perlu mengimpor berbagai produk pangan.

Di samping itu, tahun ini RNI juga menahan pasokan gula tebu sebesar 131.045 ton mengingat rendahnya harga lelang gula tebu di tingkat distribusi yang hanya sekitar Rp8.400 hingga Rp8.600 per kg.

“Kami sengaja menahan pasokan gula tebu karena menunggu harganya baik baru dijual pada 2014,” ucapnya.

RNI rencananya akan menjual gula tebu yang dimilikinya dalam bentuk kiloan untuk dijual langsung ke masyarakat melalui mart modern Rajawali serta dalam bentuk bal yang dijual ke agen-agen pasar.

Ismed mengakui  penahanan pasokan gula tebu tersebut memang membuat laba perusahaan pada tahun ini hanya sekitar Rp130 miliar, tergerus dari tahun sebelumnya yang mencapai Rp499 miliar.

 “Selain karena menahan pasokan, turunnya harga komoditi gula, CPO, dan industry farmasi kami yang kinerjanya kurang baik karena keterlambatan e-katalog membuat margin usaha berkurang.”

Meski demikian, dia tidak merasa khawatir dengan penyimpanan stok gula dalam jumlah besar tersebut mengingat kapasitas gudangnya yang besar serta jaringan distribusi yang tersebar di berbagai daerah.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dewi Andriani
Editor : Ismail Fahmi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper