Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Porsi Ekspor Produk UKM Ditarget Capai 20% Pada 2015

Kementerian Koperasi dan UMKM menargetkan porsi ekspor produk hasil usaha kecil dan menengah bisa mencapai 20% dari total nilai ekspor pada 2015 sehingga produk impor tidak membanjiri pasar dalam negeri utamanya untuk barang konsumsi.

Bisnis.com, BALIKPAPAN--Kementerian Koperasi dan UMKM menargetkan porsi ekspor produk hasil usaha kecil dan menengah bisa mencapai 20% dari total nilai ekspor pada 2015 sehingga produk impor tidak membanjiri pasar dalam negeri utamanya untuk barang konsumsi.
 
Asisten Deputi Urusan Penelitian Koperasi Kemenkop yamsuddin mengatakan saat ini porsi produk UKM berkisar 17%-18% dari total nilai ekspor yang berdasarkan data BPS hingga September 2013 mencapai US$133,95 juta.

Sebagian besar produk UKM berorientasi ekspor tersebut merupakan barang kerajinan seperti alas kaki, kerajinan kulit, dan spareparts elektronik.
 
“Kami harap pada 2015 minimal porsi ekspor produk UKM sebesar 20% agar pasar dalam negeri tidak banyak dibanjiri produk impor,” ujarnya kepada wartawan, Kamis (5/12/2013).
 
Selain barang kerajinan, Syamsuddin mengaku ada produk lain yang dikembangkan agar sesuai dengan standar ekspor seperti produk makanan, buah-buahan dan sayuran.

Dia menambahkan produk ini diharapkan bisa bersaing dengan produk sejenis dari Cina dan Thailand yang sudah lebih dahulu mempenetrasi pasar.
 
Kendati demikian, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar produk yang dikirim tersebut bisa bersaing dengan produk sejenis dari negara lainnya.

“Misalnya saja, kemasannya diperbaiki. Kelemahannya memang banyak di packaging sehingga kalah bersaing,” tambahnya.
 
Untuk meningkatkan kapasitas usaha, pelaku UKM bisa memanfaatkan program kredit usaha rakyat (KUR) dan dana bergulir yang disalurkan melalui Lembaga Penyalur Dana Bergulir (LPDB).

Syamsuddin menilai penyaluran LPDB sudah tepat sasaran karena rasio non performing loan (NPL) nya di bawah 2%. Ini menunjukkan adanya penggunaan dana untuk kegiatan yang bersifat produktif.
 
Pelaku UKM juga akan diberikan bimbingan untuk meningkatkan kapasitas dan keterampilannya agar usahanya bisa lebih baik.
 
Kepala Dinas Perindagkop Kota Balikpapan Doortje Marpaung menambahkan produk UKM sudah banyak berubah, khususnya dari segi kemasan dan rasa.

Dia menyebutkan sejak perhelatan Pekan Olahraga Nasional (PON) XVII di Kaltim pada 2008, pelaku UKM memperbaiki tampilan produk dan rasa sehingga banyak yang tertarik.
 
“Pelaksanaan PON itu menjadi semacam momentum bagi pelaku UKM untuk berbenah dan meningkatkan produknya,” tambahnya.
 
Tahun ini, rencananya, Pemkot Balikpapan akan ikut mengisi stand milik Pemprov Kaltim di SME Tower di Jakarta.
 
Hanya saja, Doortje mengakui promosi yang bisa dibantu oleh Pemkot Balikpapan kepada pelaku UMKM hanya bisa pada level lokal, regional hingga nasional.

Dia berharap ada promosi lintas negara melalui kerja sama Kemenkop dan UMKM sehingga produk pelaku UKM Balikpapan juga bisa dikenal luas.  (ra)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper