Bisnis.com, BADUNG – Pemerintah telah menyiapkan sejumlah program dan kebijakan guna menghadapi tantangan serta peningkatan daya saing dalam implementasi Masyarakat Ekonomi Asean mulai 2015.
Menteri Perindustrian MS Hidayat mengatakan tantangan tersebut adalah pengawasan terhadap produk impor yang dibawah standar kualitas masih sangat lemah. Kemudian lambatnya penanganan dan perlindungan terhadap industri dalam negeri dari ppraktek un-fair trade,
“Berikutnya, isu keamanan yang cukup mengganggu iklim investasi, serta kondisi infrastruktur yang belum baik,” ujar Hidayat ketika memberikan keynote speech dalam diskusi Kesiapan Sektor Industri Menghadapi Asean Economic Community 2015, Kamis (5/12).
Bagi sektor industri mendapatkan tantangan tambahan dalam MEA 2015, yakni kenaikan upah minimum yang tidak sebanding dengan kenaikan produktifitas tenaga kerja dan kurangnya pasokan gas untuk industri manufaktur.
Selanjutnya, belum terjaminnya pasokan bahan baku dalam negeri, belum optimalnya pemanfaatan insentif fiskal dan tingginya ekspor bahan baku dalam keadaan mentah.
“Tantangan berikutnya adalah pasar dalam negeri belum dimanfaatkan secara optimal, serta rendahnya kualitas SDM di sektor industri,” ujarnya.