Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KTM WTO 2013, India Masih Bergeming soal Paket Pertanian

Menteri Perdagangan dan Perindustrian India Anand Sharma menegaskan pihaknya tidak akan mengubah sikap terkait dengan paket pertanian bagian ketahanan pangan.

Bisnis.com, NUSA DUA - Menteri Perdagangan dan Perindustrian India Anand Sharma menegaskan tidak akan mengubah sikap terkait dengan paket pertanian bagian ketahanan pangan.

Sejarah ketidakberimbangan regulasi perdagangan seperti paket pertanian (Agreement on Agriculture) harus dikoreksi. Untuk memastikan perdagangan multilateral adil dan berimbang.

“Tidak ada negosiasi untuk masalah ketahanan pangan, masyarakat butuh keamanan pasokan cadangan pangan dan aturan WTO harus dikoreksi. Oleh karena itu harus ada solusi permanen,” kata Sharma dalam Plenary Session KTM WTO 2013, Rabu (4/12/2013).

Dia menuturkan semua kesepakatan perdagangan harus diharmonisasikan dengan komitmen untuk menghapus kelaparan dan memastikan hak pangan yang sesuai dengan Millenium Development Goal (MDG).

Sharma menjelaskan solusi interim harus tetap berlaku sampai seluruh anggota WTO dapat sepakat mengenai solusi permanen dan dapat memberikan perlindungan yang memadai dari semua jenis tantangan.

"Kita memiliki tanggung jawab dalam menyelamatkan kredibilitas WTO sebagai forum negosiasi. India telah secara hormat dan konstruktif terlibat dalam tantangan negosiasi di Jenewa. Kita percaya untuk paket di Bali harus substantif dan seimbang," ujar Sharma.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper