Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Akuisisi Aset Koba Tin Tunggu Invetariasi Kementerian ESDM

PT Timah Tbk akan membeli seluruh aset tetap dan aset lancar milik PT Koba Tin setelah Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menginventarisasi seluruh nilai aset.

Bisnis.com, JAKARTA - PT Timah Tbk akan membeli seluruh aset tetap dan aset lancar milik PT Koba Tin setelah Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menginventarisasi seluruh nilai aset.

Direktur Utama Timah Sukrisno mengatakan setelah pemerintah menghitung seluruh aset milik perusahaan tambang timah Malaysia itu, pihaknya akan memvalidasi cadangan timah. Dari penghitungan aset dan validasi cadangan tersebut, perseroan akan merekrut karyawan yang diprioritaskan dari Koba Tin.

Saat ini pihaknya tengah berkoordinasi dengan Koba Tin untuk menyelesaikan pertanggungjawaban yang harus selesai akhir bulan ini. 

"Kewajiban Koba Tin ada dua, yaitu membayar pesangon 126 karyawan dan membayar kewajiban seperti royalti dan pajak ke pemerintah daerah," ujarnya hari ini, Rabu (4/12/2013).

Selain membeli aset-aset Koba Tin, perusahaan pelat merah itu berencana menyiapkan modal kerja selama 3 bulan terlebih dahulu pada masa awal kinerja di wilayah tambang eks-Koba Tin. Modal kerja tersebut juga akan disesuaikan dengan hasil inventarisasi pemerintah. Namun, Sukrisno belum dapat menyebutkan berapa nilai modal yang akan digunakan karena belum mengetahui berapa lama masa eksploitasi bijih timah akan dilakukan. 

Dia menegaskan perusahaan yang telah selesai masa kontrak karyanya pasa Sepetember lalu itu tidak akan menerima hasil pencairan aset. Hal ini karena kewajiban yang dibayarkan juga digunakan untuk reklamasi lingkungan dan pihak ketiga. 

Wilayah pertambangan yang berlokasi di Pangkal Pinang, Provinsi Bangka Belitung tersebut sempat mendapat opsi menjadi wilayah pertambangan rakyat. Namun, opsi tersebut tidak memungkinkan karena eksploitasi timah menggunakan alat berat, sedangkan pertambangan rakyat tidak diperbolehkan menggunakan peralatan berat. 

Sukrisno menambahkan inventarisasi aset diperkirakan tidak selesai pada bulan ini. Dia menyatakan ada banyak proses yang harus dilewati.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Inda Marlina
Editor : Sutarno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper