Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dahsyatnya Paket Bali, Bisa Buka 21 Juta Lapangan Kerja

Jika disepakati oleh negara anggota World Trade Organization (WTO) , Paket Bali diyakini akan mampu membuka 21 juta lapangan kerja baru di seluruh dunia.

Bisnis.com, NUSA DUA - Jika disepakati oleh negara anggota World Trade Organization (WTO) , Paket Bali diyakini akan mampu membuka 21 juta lapangan kerja baru di seluruh dunia.

"Akan ada kesempatan lapangan kerja baru 21 juta dan 18 juta diantaranya akan dinikmati oleh Least Developed Countries (LDCs)," kata Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi dalam jumpa pers, Rabu (4/12).

Bayu menjelaskan dengan peluang yang terbuka sangat luas akan sangat disayangkan apabila dalam Konferensi Tingkat Menteri (KTM) WTO ke-9 tersebut tidak mampu menghasilkan Paket Bali yang berisikan tiga poin utama berupa Trade Facilitation, Agriculture, dan LDCs.

Selain itu, lanjutnya, salah satu catatan yang penting lainnya dalam perkembangan, Paket Bali tersebut juga berpotensi untuk menambah perdagangan dunia senilai US$1,2 triliun yang merupakan dampak langsung dari kesepakatan tersebut.

"Begitu disepakati akan terbuka peluang untuk menambah US$1,2 triliun perdagangan dunia," kata Bayu.

Namun, dalam penyelesaian perundingan untuk menghasilkan Paket Bali tersebut, India yang merupakan anggota G33 masih bertahan dan belum menyetujui penerapan solusi interim stok ketahanan pangan.

Dalam negosiasi terkai dengan solusi interim tersebut, negara maju sesungguhnya telah menyetujui usulan negara berkembang untuk memberikan subsidi lebih dari 10 persen dari output nasional, namun juga memberikan jangka waktu terhadap pemberian subsidi tersebut.

Jangka waktu yang diberikan selama 4 tahun tersebut tidak diterima oleh India yang menginginkan adanya solusi permanen dari hal tersebut.

"Rasanya terlalu besar peluang yang akan hilang jika kita tidak bisa menghasilkan Paket Bali tersebut," kata Bayu.

Menurut Bayu, Paket Bali merupakan pintu pembuka bagi negara-negara anggota WTO untuk melakukan perundingan yang lebih besar lagi seperti kelanjutan Putaran Doha yang sudah terhenti selama kurang lebih 12 tahun itu.

Namun, sambungnya, hampir semua delegasi beranggapan bahwa negosiasi yang telah dilakukan sudah sangat dekat untuk mencapai kesepakatan dan dinilai terlalu mahal jika harus sampai gagal.

Bayu mengatakan saat ini posisi negosiasi telah mengalami perkembangan yang lebih cenderung adanya keinginan untuk menyelesaikan Paket Bali tersebut karena hanya tinggal satu langkah lagi untuk mencapai kesepakatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper