Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jadwal Produksi Matindok Mundur Ke Awal 2015

Jadwal produksi minyak dan gas bumi pertama (on stream) Area Matindok milik PT Pertamina EP mundur menjadi awal 2015, karena adanya perubahan impurities gas dari sumur yang sudah dibor.
Bisnis.com, JAKARTA — Jadwal produksi minyak dan gas bumi pertama (on stream) Area Matindok milik PT Pertamina EP mundur menjadi awal 2015, karena adanya perubahan impurities gas dari sumur yang sudah dibor.
 
Medianto Setiawan, General Manager Area Matindok Pertamina EP, mengatakan awalnya area migas itu diperkirakan akan on stream pada 2014. Akan tetapi, perubahan impurities gas dari sumur yang sudah dibor mengakibatkan melesetnya perkiraan tersebut.
 
Dia menuturkan saat ini pihaknya sudah mengebor 15 sumur migas di Area Matindok, dari target 19 sumur, agar mampu memproduksi 80 juta standar kaki kubik gas per hari (million standard cubic feet per day/MMscfd).
 
“Perkiraan on stream awal 2015, mundur dari rencana semula karena ada perubahan impurities gas dari sumur yang dibor di struktur Donggi. Kami tetap mengusahakan agar ini semua tepat waktu,” katanya di Jakarta, Minggu (1/12).
 
Area Matindok sendiri merupakan pemasok gas untuk kilang gas alam cair (liquefied natural gas/LNG) yang dikelola PT Donggi Senoro LNG (DSLNG). Pertamina EP juga sudah mengkomunikasikan keterlambatan on stream Area Matindok itu kepada DSLNG, dan JOB Pertamina-Medco Senoro Toili.
 
 
Menurut Medianto, keterlambatan produksi itu tidak akan mengganggu jadwal operasi kilang, karena pengapalan LNG pertama dijadwalkan pada awal 2015.
 
Proses lelang rekayasa, pengadaan dan konstruksi (engineering, procurement, and construction/E{C) proyek itu sendiri telah selesai dilakukan. Akan tetapi, Pertamina EP masih menunggu persetujuan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) untuk memutuskannya.
 
Saat ini, perusahaan telah mengeluarkan US$136 juta, dari total investasi pengembangan area itu yang mencapai US$762,1 juta. Investasi itu diperlukan, karena perusahaan harus melakukan pengeboran sumur pengembangan dan sumur kerja ulang, serta pembangunan central processing plant (CPP) Donggi.
 
Sementara itu, Blok Senoro Toili yang juga menjadi pemasok gas Kilang DSLNG dipastikan akan berproduksi pada akhir 2014. Saat ini, JOB Pertamina-Medco yang menjadi operator di blok itu mengerjakan pemasangan pipa.
 
“Saat ini sedang mengerjakan pemasangan pipa, dan kami sudah mengebor 4 sumur migas di Senoro,” kata Sekretaris Perusahaan PT pertamina Hulu Energi Wahidin Nurluzia.
 
Blok Senoro Toili sendiri akan memproduksi 250 MMscfd gas, sehingga secara total gas yang disalurkan ke Kilang DSLNG mencapai 330 MMscfd. Dengan pasokan itu, kilang akan memproduksi 2,1 juta ton LNG per tahun.
 
Sebelumnya, Direktur Urusan Korporasi PT DSLNG Andy Karamoy mengatakan pada Oktober 2013 konstruksi fisik kilang sudah mencapai 83%. Artinya, hampir seluruh fasilitas utama kilang seperti tangki penyimpanan LNG, main heat exhanger, dan scrub column, telah terpasang.
 
Akan tetapi, pengiriman LNG pertama baru bisa dilakukan pada kuartal pertama 2015, karena perlu sekitar 90 hari sejak kilang mulai beroperasi agar pasokan gas dari pihak hulu mencapai optimal.
 
PT DSLNG selaku operator kilang juga sudah menandatangani perjanjian jual beli LNG dengan tiga pembeli selama 13 tahun sejak 2014. Ketiga pembeli itu adalah Chubu Electric Power Inc dengan volume 1 juta ton per tahun, Kyushu Electric Power Co Inc 300 ribu ton per tahun, dan Korea Gas Corporation (Kogas) 700 ribu ton per tahun.
 
Selain dijadikan LNG, gas yang diproduksi dari Senoro dan Matindok akan dimanfaatkan di dalam negeri, yakni untuk pabrik pupuk milik PT Panca Amara Utama, dan pembangkit listrik milik PT Perusahaan Listrik Negara (Persero).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Lili Sunardi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper