Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Asmindo Yakin 5.000 Buyer Bakal Hadiri Iffina 2014

Asmindo optimistis mampu menghadirkan sekitar 5.000 buyer asing dan lokal pada pameran International Furniture & Craft Fair Indonesia 2014 untuk menghasilkan omzet optimal.
Mulia Ginting Munthe
Mulia Ginting Munthe - Bisnis.com 01 Desember 2013  |  20:26 WIB
Asmindo Yakin 5.000 Buyer Bakal Hadiri Iffina 2014
/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA—Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia (Asmindo) optimistis mampu menghadirkan sekitar 5.000 buyer asing dan lokal pada pameran International Furniture & Craft Fair Indonesia 2014 untuk menghasilkan omzet optimal. 

M. Taufik Gani, Ketua Umum Asmindo, mengatakan hal itu berdasarkan data buyer yang setiap tahun jumlahnya terus meningkat saat pameran International Furniture & Craft Fair Indonesia (Iffina) dilaksanakan. 

”Tahun depan kami optimistis mampu menghadirkan buyers asing sedikitnya dari 10 negara. Tren kebutuhan terhadap industri kerajinan dan furnitur setiap tahun juga terus meningkat,” katanya, MInggu (1/12/2013).

Untuk pasar lokal saja misalnya, kebutuhan furnitur terus meningkat didorong pertumbuhan kondominium, apartemen, dan hotel. Di Asean, bahkan ada semacam sirkuit pameran yang bisa menjadi tumpuan pemasaran kerajinan dan furnitur. 

Iffina merupakan salah satu dari rangkaian pemaeran di Asia Tenggara. Setelah Iffina 2014 berlangsung pada 14-17 Maret di Parkir Timur, Senayan, pameran selanjutnya diadakan di Singapura dan seterusnya ke negara lainnya. 

Menurut Taufik Gani, saat ini sukar bagi negara-negara lainnya untuk mengatasnamakan produk furnitur yang mereka pasarkan asli dari negeranya. Sebab, sudah ada sertifikasi tentang asal kayu yang harus disebutkan ketika melakukan penjualan. 

Itu sebabnya Indonesia masih bisa unggul di sektor kerajinan dan furnitur berbasis bahan baku kayu dan rotan. Didasari keunggulan itu maka pada pameran 2014 Asmindo menaregetkan omzet mencapai US$500 juta. Atau meningkat sekitar US$50 juta dari 2013. 

”Ini pula yang membuat industri kerajinan dan furnitur Indonesia tetap bertahan. Sebab, mampu mempertahankan local content yang menjadi keunggulannya. Intinya, kami ingin mengangkat industri kerajinan Indonesia ke tingkat dunia melalui Iffina.”

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak Video Pilihan di Bawah Ini :

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

iffina asmindo iffina 2013
Editor :

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top