Bisnis.com, JAKARTA--Infrastruktur masih menjadi persoalan yang dihadapi kalangan perusahaan jasa angkutan keperintisan. Faktor ini menjadi kendala utama di semua moda transportasi.
Presiden Direktur Bambang Harjo mengatakan transportasi laut, darat, dan udara memiliki kesulitan infrastruktur.
Hal ini, kata dia, disebabkan pertumbuhan infrastruktur tidak mampu mengimbangi pertumbuhan sarana transportasi yang melaju pesat.
"Semuanya padat. Harusnya infrastruktur dibangun lebih cepat dari sarananya. Kalau di luar negeri, jangkauan infrastruktur itu menengah sampai jangka waktu 25 tahun. [bahkan] di Malaysia 50 tahun kedepan,” kata Bambang, Selasa (26/11/2013).
Persoalan angkutan keperintisan, kata Bambang, a.l. kondisi kapal tidak terawat oleh operator dan mengesankan kumuh.
Beberapa armada perintis juga masih menggunakan kapal barang sebagai kapal penumpang.
Semestinya, kata Bambang, pengoperasian kapala angkutan laut perintis dipilih oleh operator standar kompetensi yang baik sehingga mengerti menejemen transportasi laut.
"Keperintisan seyogyanya juga memiliki darmaga perintis (dermaga low cost carrier) sehingga biaya kepelabuhannya tidak disamakan denga ekonomi komersial,” ujar Bambang.
Hal senada juga diungkapkan Direktur Utama Perumahan Umum (Perum) Damri, Agus Subrata yang menilai minimnya infrastruktur dan kondisi medan pelayanan sangat berat mengakibatkan lifetime kendaraan menjadi sangat singkat.
"Ketersediaan BBM juga masih minim sehingga ongkos belanja lebih tinggi dari rata-rata pasar," katanya. (ra)
Infrastruktur Transportasi & Logistik Masih Minim
Infrastruktur masih menjadi persoalan yang dihadapi kalangan perusahaan jasa angkutan keperintisan. Faktor ini menjadi kendala utama di semua moda transportasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Muhamad Hilman
Editor : Rustam Agus
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
12 menit yang lalu
Prospek Emiten Properti: Dimanja PPN DTP, Tertampar Daya Beli Masyarakat
10 jam yang lalu
Di Balik Aksi Lo Kheng Hong Borong Puluhan Juta Saham PGAS
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
1 jam yang lalu
Industri Petrokimia Menanti Momentum Pemulihan Tekstil
6 jam yang lalu