Bisnis.com, JAKARTA - Realiasi investasi industri barang dari kulit dan alas kaki sepanjang Januari-September 2013 turun drastis.
Hal itu disebabkan oleh persoalan penetapan upah minimum provinsi (UMP) yang belum terselesaikan hingga kini.
Berdasarkan catatan Kementerian Perindustrian, perkembangan realisasi investasi di sektor industri barang dari kulit dan alas kaki menunjukkan hasil yang kurang menggembirakan.
Pada periode Januari-September 2013, realisasi investasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) mengalami penurunan hingga 99,3% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Adapun, realisasi dalam bentuk Penanaman Modal Asing (PMA) mengalami penurunan hingga 65,3% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Ketua Umum Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo) Eddy Widjanarko mengatakan realisasi investasi tersebut merupakan fakta yang terjadi saat ini. Faktor utama penyebab turunnya investasi dalam negeri lantaran persoalan upah dan aksi demo yang terjadi saat ini.
“Ya semuanya memang terjadi, tidak dibuat-buat. Aksi demo besar-besaran dalam menetapkan upah memiliki pengaruh besar untuk investasi alas kaki,” kata Eddy ketika dihubungi Bisnis, Kamis (21/11/2013).
Dia menjelaskan sepanjang tahun ini ada sekitar 90 perusahaan yang mengajukan rencana investasi ke Badan Kordinasi Penanaman Modal (BKPM).
Namun, lantaran banyak investor yang takut dengan hilang kepercayaan, banyak yang mundur lagi. Bahkan, sekitar 20 perusahaan memilih investasi ke Vietnam. “Ini yang sudah produksi ya, investasi PMA, maksudnya ekspansinya ditunda, ini seharusnya jadi perhatian.”
Yang harus dilakukan saat ini, lanjut Eddy, pemerintah bersama kalangan pengusaha harus bertemu dengan Serikat Pekerja (SP) untuk membahas masalah ini. Jangan sampai, investasi macet sampai tahun depan.