Bisnis.com, JAKARTA-- Teknologi reproduksi Morula IVF Indonesia pada usianya ke-15 tahun ini, sudah membantu kelahiran bayi ke-1.000 dari program inseminasi intra uterina dan fertilisasi in vitro (IVF) atau bayi tabung.
Bayi kembar--Sophia Eleanor Tilaar dan Olivia Teresa Tilaar, yang lahir pada 7 November 2013, menandai bayi ke-1.000 dan 1.001, yang berhasil dibantu oleh Morula IVF Indonesia.
"Selama belasan tahun berkarya, kami telah banyak membantu pasangan menikah dalam mewujudkan keinginan mereka, yang mengalami kesulitan memperoleh keturunan," kata dokter Ivan R. Sini, SpOG, Direktur Morulo IVF Indonesia, yang juga Komisaris Utama PT Bundamedik di Jakarta, Rabu (20/11/2013).
Ivan menuturkan 'anak-anak' Morula kini tersebar di pelosok negeri, bahkan ada yang tinggal di luar negeri. Seiring dengan perkembangan medical tourism di Indonesia, katanya, banyak juga pasangan dari luar negeri yang memilih Morula sebagai tempat dalam menjalani program kehamilannya.
"Kesehatan dan tingkat kecerdasan anak-anak tersebut, terbukti tidak berbeda dengan anak yang lahir dari kehamilan natural," ujarnya di sela-sela peringatan HUT ke-15 Morula IVF.
Dia menjelaskan inovasi dalam teknologi kedokteran sudah banyak dilakukan. Sebagai klinik pertama dan satu-satunya yang menerapkan teknologi Intracyptoplasmic Morphologically Selected Sprerm Injection (IMSI), pihaknya menerapkan kebijakan secara bertanggung jawab untuk mengurangi jumlah embrio yang ditanamkan pada program bayi tabung.
"Ini sebagai upaya untuk mengurangi angka kehamilan kembar. Kehamilan kembar tiga atau lebih, risikonya cukup besar bagi ibu hamil, maupun untuk kesehatan bayi yang dilahirkan," katanya.
Kini Morula IVF Indonesia selain berada di Jakarta, juga tersebar di Padang, Surabaya, dan di Depok. Saat ini tengah dipersiapkan pengembangan lebih luas ke kota lain dan Asia Tenggara.
Menurut Ivan, teknologi itu sangat membantu pasangan suami-istri yang digolongkan tidak subur. Pasangan disebut tidak subur jika setelah satu tahun usia pernikahan tanpa menggunakan alat kontrasepsi, belum juga dikarunia buah hati. Atau, jika kehamilan selalu mengalami keguguran.
Dia menjelaskan bayi tabung berarti adalah proses pembuahan, yang dibantu dengan teknik rekayasa oleh manusia dengan cara menggabungkan sel telur dan sel sperma dalam satu kultur, yang dilakukan di dalam laboratorium embriologi.
Ketika prosedur IVF berhasil, proses selanjutnya dikombinasikan dengan prosedur yang dikenal sebagai embrio transfer (ET). Embrio dimasukkan ke dalam rahim, dengan bantuan alat manusia.
Ivan menambahkan keinginan masyarakat untuk mengikuti program bayi tabung ini cukup tinggi. Selama 2013 ini saja, Morula telah melakukan sekitar 843 program inseminasi.
"Angka itu menambah total sebanyak 3.328 program bayi tabung/IVF, yang telah dilakukan di Morula sejak awal berdirinya. Biaya untuk program ini berkisar Rp41 juta-Rp75 juta per program, bergantung pada keadaan klien," ungkap Ivan.