Bisnis.com, JAKARTA—Kementerian Perhubungan berkomitmen memprioritaskan sektor pelayaran rakyat (pelra) meskipun kini baru sampai pada tahap menggelar studi mengenai keberadaan dan pengembangan sektor itu.
Sekretaris Jenderal Kemenhub Leon Muhammad mengatakan pemerintah tidak melupakan sektor pelra sebagaimana yang disampaikan oleh sejumlah pihak. Pemerintah, tegasnya, tetap memperhatikan seluruh sektor yang berada di bawah naungan Kemenhub.
Dia menegaskan bukan pemerintah yang tak memperhatikan tetapi pengguna jasa justru mulai meninggalkan pelra dan lebih memilih angkutan kargo dan petikemas seiring dengan pertumbuhan logistik.
“Pelra itu perintis angkutan yang sekarang itu dilupakan pengguna, pengguna yang melupakan. Mereka milih angkutan yang murah dan lebih cepat serta aman, sedangkan pelra kan tau sendiri itu kapal kayu. Kami fokus untuk melakukan pembinaan konstruksi supaya aman,” kata Leon ditemui Bisnis, Jumat (15/11/2013).
Mantan Dirjen Perhubungan Laut Kemenhub ini menegaskan prioritas saat ini memang baru dalam tahapan melakukan studi. Hanya saja, studi tersebut bukan menampakkan ketidakseriusan pemerintah dalam membina sektor pelra.
Bagaimana pun, kata Leon, keberadaan pelra menjadi salah satu pendukung sektor pelayaran nasional terutama karena menjangkau daerah-daerah terpencil dengan kemampuan pelabuhan terbatas.
“Kami akan melakukan studi keberadaan kapal itu. Terakhir kami coba dengan yang tadinya kapal angin, sekatang diizinkan pakai mesin. Lalu berkembang, memang masih dalam tahap studi, setelah itu akan dilanjutkan pembinaan,” kata Leon.
Namun dia menegaskan belum masuk pada tahapan pendanaan atau proyek pengembangan infrastruktur. “Masih dalam studi dahulu,” katanya.