Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ikan Lemuru Terbatas, Produksi Industri Pengalengan Ikan Turun

Tingkat utilisasi industri pengalengan ikan dalam negeri tahun ini turun menjadi hanya 30% akibat ketergantungan terhadap bahan baku ikan lemuru impor asal China.
ilustrasi/bisnis.com
ilustrasi/bisnis.com

Bisnis.com, SURABAYA - Tingkat utilisasi industri pengalengan ikan dalam negeri tahun ini turun menjadi hanya 30% akibat ketergantungan terhadap bahan baku ikan lemuru impor asal China.

Hal itu disebabkan hasil tangkapan ikan jenis lemuru di Selat Bali. Selat Bali merupakan salah satu wilayah perairan di Tanah Air yang banyak menghasilkan ikan lemuru.

Ketua Harian Asosiasi Pengalengan Ikan Indonesia (APIKI) Ady Surya mengatakan ketergantungan terhadap ikan lemuru impor itu berlangsung selama tiga tahun terakhir. Sampai saat ini, katanya, belum ada jalan keluar untuk mengurangi ketergantungan itu.

Menurutnya, belum ada penangkapan ikan lemuru di kawasan perairan lain selain di Selat Bali.

Ady menuturkan pemanfaatan bahan baku impor cukup memberatkan industri pengalengan ikan, karena harga komoditas asal China Rp7.000/kg. Padahal, harga lemuru lokal cuma Rp5.000/kg untuk ukuran 25-30 ekor (per kg).

Selain harga lemuru China lebih mahal, kondisinya pun tidak sesegar lemuru hasil tangkapan lokal. Demikian pula volumenya tidak memenuhi kebutuhan industri pengalengan ikan.

“Total kebutuhan bahan baku ikan lemuru anggota kami [sebanyak 36 perusahaan] sebanyak 200.000 ton/tahun, dan saat ini pasokan dari China hanya 30%-nya,” tuturnya kepada wartawan, Senin (11/11 2013).

Sebagian besar industri pengalengan ikan mengoperasikan pabrik di Muncar, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, dan selebihnya di Bali, Pekalongan (Jawa Tengah), Bitung. Selain memanfaatkan bahan baku ikan tuna, juga menggunakan ikan lemuru hasil tangkapan dari Selat Bali.

Ady mengatakan selama tiga tahun terakhir volume hasil tangkapan ikan lemuru di Selat Bali terus menurun, yang diduga lingkungannya tidak kondusif untuk pemijahan.

Sebagian pakar perikanan laut menduga lokasi tersebut merupakan patahan gempa, sehingga ikan lemuru tidak betah tinggal di perairan Selat Bali.

“Di perairan lain di Tanah Air diyakini banyak terdapat ikan lemuru, maka pemerintah perlu membantu dengan memandu para nelayan. Anggota kami juga memiliki ikan penangkapan ikan,” paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Adam A. Chevny
Editor : Sepudin Zuhri
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper