Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Konsumsi Domestik Turun, Ekspor Semen Tetap Naik 2014

Konsumsi atau penjualan semen nasional diperkirakan hanya mampu tumbuh sekitar 5%-6% pada tahun depan, tetapi pelaku bisnis meyakini ekspor semen bisa meningkat drastis tahun depan

Bisnis.com, JAKARTA - Konsumsi atau penjualan semen nasional diperkirakan hanya mampu tumbuh sekitar 5%-6% pada tahun depan, tetapi pelaku bisnis meyakini ekspor semen bisa meningkat drastis tahun depan.

Ketua Umum Asosiasi Semen Indonesia (ASI) Widodo Santoso mengatakan tahun depan akan ada penambahan produksi dari pembangunaan dua pabrik semen (intergrated/komplek/lengkap), yakni oleh PT Holcim Indonesia sebanyak 1,7 juta ton per tahun, dan salah satu perusahaan semen asal Taiwan dengan kapasitas 1,5 juta ton per tahun.

Selain penambahan dua pabrik baru, akhir tahun ini juga akan ada tiga produsen semen yang akan menambah kapasitas.

“Ada tiga yang mau melakukan perluasan pabrik (penambahan penggilingan), yaitu Tiga Roda 1,9 juta ton per tahun, Semen Gresik 1,5 juta ton per tahun dan Bosowa juga 1,5 juta ton per tahun. Tahun depan kami siap menyongsong MP3EI, produksi aman,” kata Widodo dihubungi Bisnis, Senin (11/11).

Widodo optimistis ekspor tahun depan bisa mencapai 2 juta ton per tahun. Target tersebut jauh lebih tinggi dari target ekspor tahun ini. Adapun ekspor tahun ini ditargetkan mencapai 800.000 ton per tahun.

Pada 2012, ekspor hanya mencapai 215.677 ton per tahun. Bahkan, lanjut Widodo, target ekspor 2014 masih lebih tinggi dibandingkan dengan realisasi ekspor 2011 yang mencapai 1,25 juta ton per tahun.

“Kalau sampai Oktober ini, ekspor sudah sekitar 550.000 ton/tahun, tahun depan memang jauh lebih besar, kita bisa andalkan ekspor tahun depan,” lanjut Widodo.

Dari sisi penjualan, Widodo memang hanya bisa menargetkan pertumbuhan 5%-6%. Menurutnya, konsumsi semen dalam negeri sudah sangat besar hampir 60 juta ton per tahun dan tiga kali lipat dari konsumsi Malaysia yang 20 juta ton per tahun.

Adapun sebagian besar konsumsi semen dalam negeri digunakan untuk pembangunan perumahan rakyat dan properti. Sedangkan infrastruktur hanya sekitar 25% dari kebutuhan semen.

“Kebutuhan akan tetap besar dan terus bertambah. Ini bukan menurun ya, tapi rata-rata orang yang sudah membangun rumah misalnya sekarang, ya tahun depan tidak lagi kan. Paling tidak setiap tahun kebutuhan besar,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper