Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KKP Operasionalkan 4 Gudang Pendingin Ikan Januari 2014

Pemerintah segera mengoperasionalkan empat unit cold storage berkapasitas 4.100 ton pada Januari 2014 sebagai realisasi program Sistem Logistik Ikan Nasional (SLIN).nn
/youtube.com
/youtube.com

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah segera mengoperasionalkan empat cold storage berkapasitas 4.100 ton pada Januari 2014 sebagai realisasi Program Sistem Logistik Ikan Nasional (SLIN).

Direktur Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan Saut P. Hutagalung menuturkan program SLIN dimaksudkan untuk memperbaiki logistik dan memperlancar distribusi ikan dari sentra produksi ke sentra pasar atau industri pengolahan.

"SLIN ini kan sistem rantai dingin. November 2013 kita bangun cold storage, perbaiki jalan, dan menyediakan angkutannya. Mudah-mudahan Desember 2013 pembangunan selesai dan Januari 2014 sudah bisa beroperasi," tuturnya kepada Bisnis di sela Indonesia Seafood Expo 2013, Rabu (30/10/2013).

Pada program SLIN tahap pertama ini, pemerintah akan membangun empat cold storage di empat Pelabuhan Perikanan Nusantara, yakni di Kendari berkapasitas 500 ton, di Maluku berkapasitas 100 ton, di Brondong Jawa Timur 1.500 ton, dan di Muara Baru Jakarta berkapasitas 2.000 ton.

Kawasan Sulawesi dan Maluku dipilih karena merupakan sentra penghasil komoditas hasil perikanan di Indonesia Timur. Adapun Jawa Timur dan Jakarta dipilih mengingat perannya sebagai sentra pengolahan dan pemasaran perikanan.

Sistem rantai dingin yang dibangun pemerintah ini nantinya akan menangani komoditas ikan layang, ikan kembung, dan ikan makarel yang disuplai dari kawasan Kendari dan Banggai, Sulawesi Tenggara. Selain itu, cold storage akan menangani logistik ikan tuna, tongkol, dan cakalang dari Ambon dan Maluku.

Saut menambahkan pada 2013 pemerintah menganggarkan dana sebesar Rp120 miliar untuk merealisasikan program SLIN. Namun, seiring pengetatan anggaran, kemungkinan terjadi penurunan alokasi menjadi sekitar Rp80 miliar.

Seperti diberitakan Bisnis, pengusaha pengolahan ikan mengaku kesulitan memenuhi kebutuhan bahan baku di musim panceklik ikan, yakni pada Maret-Juni. Untuk memastikan keberlanjutan produksi, pengusaha terpaksa mengimpor bahan baku.

"Pemerintah harus mempercepat SLIN. Jangan ditunda-tunda lagi. Supaya saat musim panceklik, pasokan bisa diambil dari gudang-gudang ikan. Ini bisa menjaga kontinuitas dan tingkat harga bahan baku," ujar Yusuf Ramli, Wakil Ketua Hiperikan.

Selain dapat memastikan bahan baku, kehadiran SLIN diproyeksi bisa menekan impor ikan dan menata logistik perikanan tangkap.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper