Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pasar Seni Pertunjukan Indonesia Kembali Digelar

Untuk memasarkan seni pertunjukan kontemporer nasional di kancah internasional, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menyelenggaraan kembali Pasar Seni Pertunjukan Indonesia atau Indonesia Performing Arts Market (IPAM)

Bisnis.com, JAKARTA - Untuk memasarkan seni pertunjukan kontemporer nasional di kancah internasional, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menyelenggaraan kembali Pasar Seni Pertunjukan Indonesia atau Indonesia Performing Arts Market (IPAM).

IPAM yang sudah kali keenam ini, rencananya akan digelar pada 13 November hingga 16 November 2013 bertempat di tiga lokasi utama. Antara lain Komunitas Salihara, sebuah kantung kesenian kontemporer di Jakarta Selatan; Taman Ismail Marzuki, pusat kesenian kota Jakarta; dan RedWhite Lounge, sebuah klub jazz di Kemang.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu berharap melalui IPAM 2013 ini, seni pertunjukan Indonesia bisa mendapatkan posisi dalam kesenian kontemporer mainstream dunia.

"Selama ini, seni pertunjukan Indonesia seolah hanya menjadi pelengkap pariwisata, padahal dengan kreativitas yang dimiliki para seniman, Indonesia juga bisa menjadi salah satu sumber karya kontemporer mainstream dunia," ucapnya, Senin (28/10/2013).

Penyelenggaraan IPAM 2013 akan menampilkan karya-karya kontemporer bermutu tinggi, sesuai dengan standar pasar seni internasional. 

Pertunjukan tersebut akan dipentaskan secara langsung dihadapan para pengelola festival dan gedung pertunjukan internasional papan atas sebagai pembeli potensial yang akan membiayai pentas seni pertunjukan Indonesia dengan harga standar internasiomal.

"Dengan demikian, akan terjadi arus penghasilan bagi Indonesia, dan tentunya para seniman."

Program IPAM ini tidak hanya terdiri dari rangkaian pementasan, tetapi juga forum seminar dan diskusi untuk meningkatkan pemahaman seniman dam produser mengenai pentingnya pasar seni internasional, dan praktik-praktik tur internasional.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dewi Andriani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper