Bisnis.com, JAKARTA—Pengembangan apartemen sewa dianggap tidak menguntungkan karena harus bersaing dengan semakin banyaknya apartemen strata-title (kodominium) yang masuk ke pasar sewa.
Associate Director Research Colliers International Indonesia Ferry Salanto mengatakan pembangunan apartemen sewa sudah mulai ditinggalkan oleh pengembang saat ini. Tingkat okupansi, sambungnya, mengalami penurunan.
"Karena penyewa jumlahnya berkurang, apartemen yang awalnya disewakan mulai dijual. Lagipula perolehan keuntungannya baru terasa setelah lebih dari 7 tahun. Kalau apartemen yang dijual, dalam waktu 2-3 tahun sudah balik modal,” katanya, Minggu (20/10/2013).
Dia mengungkapkan pasar apartemen sewa sangat tergantung dari keberadaan ekspartiat yang bekerja di Indonesia. Oleh sebab itu pembangunan apartemen sewa harus terletak di lokasi utama.
"Ekspartiat itu sudah membentuk komunitas tersendiri. Yang berkembang saat ini adalah yang tinggal di kawasan Jakarta Selatan. Kalau pu ada alternatif di wilayah lain, tidak terlalu menarik,” ujarnya.
Secara terpisah, Analyst Research & Advisory Cushman & Wakefield Indonesia Wisnu Budhiargo mengatakan belum ada lagi pembangunan apartemen sewa (non-service) yang dikembangkan sejak tahun lalu.
Namun, untuk apartemen sewa (service) tetap ada pengembangan, meski jumlahnya terbatas.
“Kuncinya pengembangan apartemen sewa ini adalah lokasi. Lokasi utama adalah di CBD. Tentu untuk melakukan pengembangan di area CBD butuh waktu,” tuturnya.
Di sisi lain, dia menilai semakin banyaknya pasar apartemen strata-title yang masuk ke pasar sewa menjadi alasan utama terjadinya penurunan pengembangan apartemen sewa. (ra)
Pengembangan Apartemen Sewa Tak Menguntungkan
Pengembangan apartemen sewa dianggap tidak menguntungkan karena harus bersaing dengan semakin banyaknya apartemen strata-title (kodominium) yang masuk ke pasar sewa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Fatia Qanitat
Editor : Rustam Agus
Topik
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru

1 menit yang lalu
WTO: Perang Tarif Ciptakan Tantangan dan Peluang bagi Dunia

36 menit yang lalu
Saham Nissan Melonjak setelah Umumkan PHK 20.000 Orang, Kenapa?

40 menit yang lalu
Investasi Pabrik Kimia Chandra Asri Kena 'Palak', BKPM Turun Tangan
Terpopuler
# Hot Topic
Rekomendasi Kami
Foto
