Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pembatasan Pelayaran Kapal Asing Hambat Investasi

Bisnis.com, JAKARTA--Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menilai upaya pemerintah dalam MP3EI melalui program asas cabotage yang membatasi pelayaran kapal-kapal asing di perairan Indonesia dapat menghambat investasi asing berbasis maritim.Wakil

Bisnis.com, JAKARTA--Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menilai upaya pemerintah dalam MP3EI melalui program asas cabotage yang membatasi pelayaran kapal-kapal asing di perairan Indonesia dapat menghambat investasi asing berbasis maritim.

Wakil Ketua Kadin M. Natsir Mansyur mengatakan asas sabotage tersebut dinilai tidak fleksibel karena memperketat penggunaan kapal-kapal asing di Indonesia.

“Membeli dan menggunakan kapal di luar itu tidak masalah, tapi untuk medorong industri dalam negeri, perlu diberlakukan penggunaan komponen-komponen lokal yang sudah bisa diproduksi di sini terhadap kapal buatan asing,” ujarnya usai rapat MP3EI berbasis maritim bersama Kementerian Perhubungan, Pertamina dan sejumlah pihak terkait, di Menara Kadin, Kamis (3/10/2013).

Menurutnya, industri kapal perlu mencontoh industri otomotif yang semula menggunakan komponen lokal hanya 30%, dan perlahan semakin naik untuk mendorong industri penunjangnya.

“Kalau untuk kapal kecil-kecil tidak perlu lah harus menunggu kapal berbendera Indonesia. Kalau kaku begitu, orang asing yang mau investasi akan takut,” imbuhnya.

Dalam asas cabotage tersebut ada pembatasan kapal asing yang berlayar di perairan Indonesia.

Adapun kapal-kapal berbendera asing yang dibatasi tersebut yakni kapal untuk survey minyak dan gas bumi (jangka waktu hingga akhir 2014), kapal pengeboran (Desember 2015), kapal konstruksi lepas pantai (Desember 2013), kapal penunjang operasi lepas pantai (sudah berakhir dan tidak diperbolehkan sejak 2012), dan kapal pengerukan (Desember 2013).



Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Peni Widarti
Editor : Ismail Fahmi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper