Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

ISEI: Daerah Belum Siap Hadapi Masyarakat Ekonomi Asean

Bisnis.com, JAMBI - Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) menilai masih banyak daerah yang belum siap dalam menghadapi persaingan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015.

Bisnis.com, JAMBI - Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) menilai masih banyak daerah yang belum siap dalam menghadapi persaingan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015.

Hermanto Siregar, Ekonom ISEI dari Institut Pertanian Bogor, mengatakan kendati masih banyak daerah belum siap, ISEI mengingatkan agar MEA 2015 jangan dilihat sebagai ancaman, tetapi sebagai peluang dengan mengatasi berbagai masalah yang teridentifikasi di sektor riil dan sektor jasa.

“Meskipun peringkat daya saing Indonesia menurut WEF [World Economic Forum] telah naik, tetapi penelitian ISEI menunjukkan banyak kendala teknis dan kelembagaan yang menyulitkan daerah memasuki pasar di beberapa negara ASEAN,” ujarnya saat menyampaikan hasil Sidang Pleno ISEI XVI hari ini, Jumat (20/9/2013).

Dia menjelaskan dalam sektor riil, kendala teknis muncul akibatnya minimnya dukungan infrastruktur di daerah. Selain itu, sektor riil juga dinilai kurang mendapatkan dukungan secara kelembagaan, baik pusat, daerah, maupun swasta.

Dukungan kelembagaan ini diperlukan melalui perbaikan kebijakan ekonomi di bidang fiskal, ketenagakerjaan, energi, dan pasar domestik untuk menopang tumbuhnya sektor industri yang menghasilkan produk unggulan di tiap daerah.

Sementara itu, dia juga menyoroti tantangan yang harus dihadapi sektor jasa. Menurutnya, pelaku usaha jasa asing relatif mudah memasuki pasar domestik, seperti yang terjadi di industri perbankan dan asuransi. Di sisi lain, industri perbankan dan asuransi nasional harus bekerja keras untuk memasuki pasar Singapura, Thailand, dan Malaysia.

“Di sinilah Indonesia harus jeli melihat peluang karena peluang kita [di industri perbankan dan asuransi] cukup terbuka untuk negara seperti Myanmar, Kamboja, dan Laos,” katanya.

Sektor jasa juga harus menaruh perhatian besar pada perjanjian perpindahan tenaga kerja (Movement of Natural Person Agreement/MNP Agreement) dalam penyediaan tenaga kerja terampil ASEAN.

Secara umum, dia menyimpulkan terdapat lima tugas daerah dalam menunjang daya saing nasional, yaitu pertama peningkatan pemahaman masyarakat daerah terhadap MEA 2015, kedua perbaikan iklim investasi daerah, ketiga peningkatan infrastruktur daerah, keempat peningkatan daya saing produk ekspor unggulan, dan kelima peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) daerah.

Namun, bukan berarti daya saing di tingkat nasional tidak butuh perbaikan. Setidaknya ada tiga hal yang harus diperbaiki di tingkat nasional, yaitu pertama menjaga stabilitas ekonomi makro, khususnya inflasi, kurs rupiah, kesehatan, dan keberlanjutan fiskal,

Kedua mengurangi defisit neraca perdagangan, terutama melalui pembenahan di sektor energi dan struktur ekspor-impor nasional, dan ketiga meningkatkan peran kelembagaan ekonomi dalam perekonomian nasional.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Hedwi Prihatmoko
Editor : Sutarno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper