Bisnis.com, Kintamani, BALI – Permukaan kawasan Gunung Batur yang ditetapkan sebagai Batur Global Geopark oleh Unesco pada The 11th European Geopark Conference di Arouca, Portugal pada 19 – 21 September 2013 hancur akibat ‘dikuliti’ oleh penambang galian C ilegal yang berlangsung terbuka dan tahunan.
Bupati Bangli Made Gianyar dalam dalam Conveergence Meeting Destinasi Management Organitation (DMO) Dalam Rangka Konsolidasi Program DMO mengatakan persoalan yang muncul di sekitar Gunung Batur dan Danau Batur sudah teramat komplek. “Penggalian material galian C sudah bukan lagi di areal milik pribadi, tetapi merambah ke kawasan hutan lindung,” ujarnya, Selasa (16/9/2013) petang.
“Begitu pun dengan pendirian warung semipermanen di seputar pemukiman penduduk,” katanya lagi.
Ketua ASITA Bali Ketut Ardana, sebelumnya, mengungkapkan pemerintah Kabupaten Bangli harus menghentikan seluruh kegiatan penambangan di kawasan Geopark Batur dan mulai melakukan konservasi.
Jika kegiatan penambangan tetap dibiarkan, status kawasan geopark akan dicabut oleh Unesco. “Galian C tidak saja menyebabkan kerusakan lingkungan, tetapi juga mengganggu aktivitas pariwisata di kawasan Geopark Batur,” tuturnya.
Terletak di barat laut Gunung Agung, gunung ini memiliki kaldera berukuran 13,8 x 10 km dan merupakan salah satu yang terbesar di dunia (van Bemmelen, 1949). Pematang kaldera tingginya berkisar antara 1267 m dan 2152 m (puncak G. Abang).
Di dalam kaldera I terbentuk kaldera II yang berbentuk melingkar dengan garis tengah lebih kurang 7 km. Dasar kaldera II terletak antara 120 dan 300 m lebih rendah dari Undak Kintamani (dasar Kaldera I). Di dalam kaldera tersebut terdapat danau yang berbentuk bulan sabit yang menempati bagian tenggara yang panjangnya sekitar 7,5 km, lebar maksimum 2,5 km, kelilingnya sekitar 22 km dan luasnya sekitar 16 km2 yang yang dinamakan Danau Batur. Kaldera Gunung Batur diperkirakan terbentuk akibat dua letusan besar, 29.300 dan 20.150 tahun lalu.
Gunung Batur telah berkali-kali meletus. Kegiatan letusan Gunung Batur yang tercatat dalam sejarah dimulai sejak 1804 dan letusan terakhir terjadi 2000. Sejak 1804 hingga 2005, Gunung Batur telah meletus sebanyak 26 kalidan paling dahsyat terjadi 2 Agustus dan berakhir 21 September 1926. Letusan Gunung Batur itu membuat aliran lahar panas menimbun Desa Batur dan Pura Ulun Danu Batur.