Bisnis.com, JAKARTA--Pemerintah harus menjaga kualitas bahan bakar nabati yang diproduksi di dalam negeri, sehingga tidak merusak kinerja mesin saat menggunakan biosolar yang mengandung 10% fatty acid methyl ester atau FAME.
Unggul Priyanto, Deputi Teknologi, Informasi, Energi dan Mineral Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi, mengatakan mandatori menggunakan biosolar jenis B-10 harus disertai dengan upaya menjaga kualitas bahan bakarnya.
“Pemerintah harus memastikan teknologi pembuatan BBN yang efisien dan kompetitif, tanpa meninggalkan kualitas standar nasional. Saat ini ada SNI 7182-2012 untuk biosolar, ini yang harus dijaga agar tidak merusak mesin kendaraan,” katanya di Gedung BPPT, Jakarta, Senin (16/9/2013).
Unggul menuturkan selama ini masyarakat dan industri enggan menggunakan BBN, karena khawatir dapat merusak kinerja mesinnya. Padahal, jika diproduksi dengan benar, seluruh mesin kendaraan dan industri dapat menggunakan BBN dengan kadar 30% FAME.
Menurutnya, pemerintah juga harus berani meminta pabrikan kendaraan bermotor memasarkan mobil dan sepeda motor dengan mesin yang telah dimodifikasi untuk menggunakan BBN. Dengan begitu, pemerintah dapat secara bertahap menghilangkan ketergantungan masyarakat terhadap bahan bakar minyak.
“Kalau Pemerintah Brazil berani meminta pabrikan kendaraan bermotor memasarkan mesin yang dapat menggunakan 100% bioethanol, kenapa kita tidak. Ini soal keberanian, dan meminta pabrikan itu tidak hanya mencari untung di dalam negeri,” jelasnya.
