Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tak Ada Perkembangan Investasi 3 Bulan, Foxconn Minta Maaf

Bisnis.com, JAKARTA- Menteri Perindustrian M.S. Hidayat menyatakan perusahaan manufaktur asal Taiwan, Foxconn Technology Co Ltd sudah mengirimkan proposal dan draf perjanjian dengan local partner terkait rencana pembangunan pabrik telepon seluler dan

Bisnis.com, JAKARTA- Menteri Perindustrian M.S. Hidayat menyatakan perusahaan manufaktur asal Taiwan, Foxconn Technology Co Ltd sudah mengirimkan proposal dan draf perjanjian dengan local partner terkait rencana pembangunan pabrik telepon seluler dan TI di Indonesia.

Hidayat mengatakan, dirinya mendapat surat elektronik dari chairman Foxconn yang menyatakan permintaan maaf lantaran selama tiga bulan tidak ada perkembangan mengenai rencana investasi tersebut. Menurut Hidayat, Foxconn masih berminat untuk melanjutkan rencana investasinya.

“Dia sudah mengirimkan porposal dan draf untuk perjanjnjian dengan local partner di sini. Namun, karena banyak yang menyangkut kebijakan, failitas, dan insentif yang harus dibicarakan, mereka minta kami merespon dulu sebelum nanti bersama local partner melakukan penandatangan,” kata Hidayat di kantor Kemenperin, Selasa (10/9/2013).

Hidayat mengatakan, pihaknya akan merespon dalam waktu satu minggu, setelah itu pihaknya akan memanggil Foxconn ke Indonesia. “Saya minta agar bisa terjadi joint venture agreementnya tahun ini. Yang jelas Foxconn sudah kembali serius dan local partner tidak berubah.”

 Adapun yang akan menjadi partner local Foxconn adalah PT Erajaya Swasembada Tbk.

Pertengahan bulan lalu, Direktur Marketing Communication Erajaya Group Djatmiko Wardoyo mengatakan pihaknya masih mencari titik temu dengan pihak Foxconn.

Menurutnya, pihaknya masih melakukan review visibility bisnis terkait kerjasama ini. “Tetapi yang pasti masih ada intensi (keinginan/harapan) untuk membuat semuanya make it happen,” katanya ketika dihubungi Bisnis.com.

 Djatmiko enggan membocorkan hal-hal apa saja yang masih belum mencapai titik temu.

Dia beralasan, pihaknya terikat perjanjian non-disclosure agreement (NDA) dengan pihak Foxconn sehingga tidak bisa menjelaskan secara rinci. Meski demikian, pihaknya meyakinkan rencana investasi masih berjalan.

“Ini rencana investasi besar. Masalahnya bukan hanya pada kami (Erajaya), tetapi kedua belah pihak. Kami masih melakukan perundingan secara business to business (B to B), setelah selesai baru kami laporkan pemerintah.”

Foxconn dikabarkan akan menanamkan modal US$5 miliar-US$10 miliar di Indonesia. Investasi yang memiliki potensi penyerapan tenaga kerja hingga 1 juta orang itu sebelumnya dijadwalkan dimulai pada Desember 2012, tetapi tertunda karena berbagai hal.  (ra)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Riendy Astria
Editor : Rustam Agus

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper