Bisnis.com, JAKARTA -- Untuk mendongkrak pemerataan jumlah wisatawan di kawasan Asia Tenggara saat memasuki Asean Economy Community pada 2015, sejumlah industri pariwisata sedang menyusun konsep Asean Circle Fair.
Ketua Umum Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Didien Junaedy mengatakan dengan adanya Asean Circle tersebut, diharapkan wisatawan mancanegara yang berkunjung dapat mengeksplore seluruh destinasi wisata di kawasan Asia Tenggara dalam satu tarif.
“Konsepnya sedang disusun sehingga seluruh kawasan wisata di Asean ini bisa saling terintegrasi. Satu tarif bisa mengunjungi beberapa destinasi wisata, bekerjasama juga dengan airlines,” ujarnya.
Dia berharap negara-negara yang berada di kawasan Asean dapat mempromosikan seluruh destinasi wisata secara bersama-sama, tidak hanya pada negaranya saja sehingga dapat saling mendongkrak jumlah wisman yang berkunjung ke negaranya masing-masing.
“Misalnya ketika kita mempromosikan pariwisata ke Eropa atau Asia, yang ditawarkan tidak hanya destinasi di Indonesia tetapi juga Singapura, Malaysia, atau Vietnam yang ditawarkan dalam satu paket, begitu pula sebaliknya.”
Untuk menghadapi peningkatan jumlah wisatawan dibutuhkan kesiapan sarana dan prasana serta media-media promosi lainnya. Di samping itu, hal lain yang juga harus disiapkan industri pariwisata ketika menghadapi AEC dalam kurun kurang dari dua tahun mendatang ialah standar kompetensi Sumber Daya Manusia.
“Sertifikasi SDM di bidang pariwisata harus segera disiapkan, jangan sampai tenaga pariwisata dari luar negeri yang mendominasi.”
Asean Circle Fair, Ikhtiar untuk Pemerataan Kue Pariwisata
Bisnis.com, JAKARTA -- Untuk mendongkrak pemerataan jumlah wisatawan di kawasan Asia Tenggara saat memasuki Asean Economy Community pada 2015, sejumlah industri pariwisata sedang menyusun konsep Asean Circle Fair. Ketua Umum Gabungan Industri Pariwisata
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Dewi Andriani
Editor : Bambang Supriyanto
Topik
Konten Premium