Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wisata Syariah: Cara Lain untuk Pacu Devisa, Indonesia Bisa?

Bisnis.com, KUALA LUMPUR - Indonesia sebagai negara dengan penduduk beragama Islam terbesar di dunia berpeluang meningkatkan potensi pendapatan dari wisata syariah muslim, baik dari masyarakat lokal maupun global. Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi

Bisnis.com, KUALA LUMPUR - Indonesia sebagai negara dengan penduduk beragama Islam terbesar di dunia berpeluang meningkatkan potensi pendapatan dari wisata syariah muslim, baik dari masyarakat lokal maupun global.

Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sapta Nirwandar mengungkapkan Ppotensinya tidak saja di negara yang penduduknya mayoritas muslim, tapi juga ke negara berkembang ataupun negara maju yang juga memiliki warga yang beragama Islam.

"Pasarnya sangat terbuka termasuk di Eropa, seperti Belanda ataupun Prancis. Sejumlah negara berkembang yang meskipun warga muslimnya terbilang minoritas tetapi mereka juga berminat untuk melakukan perjalanan ke negara-negara yang memiliki peninggalan agama Islam," ujarnya, di sela-sela World Islamic Tourism Mart ke-7 di Kuala Lumpur, Kamis (5/9).

Oleh karena potensinya besar, sambungnya, berbagai upaya sedang dilakukan agar memperoleh hasil yang maksimal dari wisata syariah muslim.

Dia menambahkan penduduk muslim dunia mencapai 1,6 miliar atau setara dengan 25 % dari penduduk dunia.

Menurut Sapta, di pasar lokal potensinya juga tinggi, dengan penduduk mayoritas muslim menjadikan peluang wisata syariah muslim itu sesuatu yang sangat penting.

Dia menjelaskan persiapan tidak hanya dengan melakukan promosi, tapi juga perlu diperkuat dengan perbaikan sarana dan prasana infrastruktur, peraturan serta mempersiapan destinasi dengan baik.

Tentunya, semua itu agar masyarakat muslim ataupun juga yang non Islam tertarik untuk mengunjungi wisata syariah muslim di Tanah Air.

Guna meraih peluang yang lebih besar dari wisata syariah muslim ini, maka perlu pula ditingkatkannya bentuk pelayanan kepada masyarakat Islam.

Seperti halnya di hotel-hotel itu agar menyediakan perlengkapan sholat seperti sajadah, sarung dan mukena, jadual sholat, mushola ataupun tempat/restoran makanan halal.

Saat ini, kata Sapta, wisata syariah muslim masih terfokus pada mengunjungi masjid dan makam para wali yang biasa disebut dengan wisata religius.

Padahal wisata bagi umat muslim tidak hanya untuk tempat-tempat religius seperti masjid dan makam, tetapi melihat keindahan alam dan mendapatkan layanan yang baik di hotel, restoran halal dimana saja mereka berkunjung.

Bahkan mereka juga menginginkan spa untuk muslim serta produk-produk kecantikan yang halal.

Tentunya, kata dia, dengan dilatarbelakangi spirit sesama Asean dapat bekerja sama dengan Malaysia yang telah melakukan penetrasi yang baik untuk pasar wisata syariah muslim.

"Dengan spirit sesama Asean tentulah kerja sama dengan Malaysia akan baik," katanya. (Antara)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper