Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Industri Kaca: Laba Tergerus, Harga Naik Lagi?

Bisnis.com, JAKARTA- -Pelaku industri kaca lembaran dan pengaman domestik kembali berencana menaikkan harga jual akibat terus tergerusnya laba sejak awal tahun hingga rata-rata sekitar 10%.

Bisnis.com, JAKARTA- -Pelaku industri kaca lembaran dan pengaman domestik kembali berencana menaikkan harga jual akibat terus tergerusnya laba sejak awal tahun hingga rata-rata sekitar 10%.

Kepala Unit Kaca Pengaman Asosiasi Kaca Lembaran dan Pengaman (AKLP) Yustinus Gunawan mengatakan pada semester I/2013 pihaknya sudah menaikkan harga jual 5%-10%  akibat kenaikan upah minimum regional (UMR) 40%, tarif dasar listrik (TDL), harga gas industri, dan bahan bakar minyak (BBM) bersubdisi secara hampir bersamaan.

Menurutnya, kenaikan harga jual untuk bisa menekan laba yang terus tergerus.

Adapun rencana kenaikan harga pada semester II/2013 ini, lanjut Yustinus, juga masih disebabkan oleh dampak kenaikan energi pada semester I/2013.

Menurutnya, sebagian perusahaan yang akan menaikkan harga merupakan perusahaan yang memroduksi kaca khusus atau kaca tebal, yang sebagian besar bahan bakunya diperoleh dari impor dan menggunakan dolar.

“Belum berakhir, dampaknya masih terasa sampai sekarang. Tetapi, kami belum tahu kapan waktu yang tepat untuk menaikkan dan berapa besarannya. Paling sekitar 5%-10% lagi, masih wait and see, ” katanya ketika dihubungi Bisnis,com Selasa (3/9/2013).

Yustinus menegaskan, rencana kenaikan harga itu dilakukan agar perusahaan kaca bisa bertahan. Pasalnya, hingga saat ini, laba pelaku usaha di bisnis ini sudah turun sekitar 5%-10%, bahkan ada perusahaan yang labanya turun 20%.

Namun, pihaknya juga tidak berani menaikkan harga jual yang begitu tinggi lantaran akan kehilangan pasar.

“Saat ini luar negeri banyak yang lagi over suplai. Dikhawatirkan, ketika harga dalam negeri mahal, nanti konsumen malah memilih impor, yang rugi dalam negeri juga. Sekarang ini kami dalam posisi mempertahankan,” ujarnya.  (ra)

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Riendy Astria
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper