Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gas untuk Ferrostaal Tunggu Sumur Baru

Bisnis.com,JAKARTA -  Kepastian pasokan gas untuk proyek pembangunan pabrik petrokimia Ferrostaal di Papua harus menunggu proses eksplorasi sumur gas baru.

Bisnis.com,JAKARTA -  Kepastian pasokan gas untuk proyek pembangunan pabrik petrokimia Ferrostaal di Papua harus menunggu proses eksplorasi sumur gas baru.

Menteri Perindustrian MS Hidayat mengungkapkan pasokan gas untuk proyek bernilai US$1,8 miliar itu harus menunggu penemuan sumber gas baru.

Komitmen pemerintah untuk memasok gas dari Train III lapangan gas Tangguh tidak bisa dipenuhi. Gas dari lapangan tersebut sudah terlanjur habis dialokasikan untuk ekspor.

"[Masalahnya] sumbernya, sedang dieksplorasi karena yang Tangguh itu, Train III, sudah dipakai untuk ekspor," kata Hidayat, Senin malam (26/8).

Dia mengatakan saat ini terus berdiskusi dengan Kementerian ESDM mengenai pasokan gas untuk pabrik patungan Ferrostaal dan PT Chandra Asri Tbk tersebut.

Pemerintah menginginkan alokasi gas sudah siap pada 2016, sesuai rencana mulai beroperasinya pabrik.

Namun, Hidayat menjelaskan sampai saat ini belum ada keputusan mengenai kepastian pasokan gas untuk proyek Ferrostaal.

"Belum putus, eksplorasi saat ini ada 2 calon [sumber], tapi itu kan belum tentu ada gasnya," katanya.

Menperin menjanjikan akan memberikan kepastian mengenai pasokan gas kepada Ferrostaal dalam 1 bulan ke depan.

Pabrik petrokimia patungan Ferrostaal dan PT Chandra Asri Tbk diperkirakan membutuhkan 180 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD).

Pasokan gas tersebut akan diolah pabrik petrokimia yang rencana dibangun di Teluk Bintuni itu menjadi metanol. 

Metanol tersebut kemudian akan digunakan untuk sebagai bahan baku produksi 400.000 ton polipropilena dan 175.000 etilena per tahun. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Sutarno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper