Bisnis.com, JAKARTA - Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) mencatat angka persaingan usaha hunian lebih banyak terjadi di kalangan hotel berbintang.
Cyprianus Aoer, Direktur Eksekutif Badan Pengurus Pusat Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), mengemukakan modus hotel berbintang salah satunya menjual harga sewa murah dengan dalih diskon.
"Padahal itu tidak boleh terjadi, karena Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) sudah mewantikan agar setiap hotel bersaing dengan sehat," paparnya kepada Bisnis, Selasa (27/8/2013).
Menurutnya, untuk hunian seperti home stay atau guest house sendiri, hingga saat ini PHRI belum mendapatkan kasus yang berarti. Selama ini, mereka bersaing dalam batas wajar.
Seperti halnya tempat hunian sewaan semacam apartemen atau hotel budget, home stay baru bersaing saat peak season tiba. Para pelaku usaha cenderung jor-joran melakukan promosi dan kerja sama dengan berbagai hotel bintang.
Pengelola home stay, ungkapnya memanfaatkan tamu limpahan dari klien hotel yang tidak tertampung. Meskipun, pangsa pasarnya kebanyakan tamu lepas. "Pelanggan tetap home stay sangat jarang," ujarnya.
Dia menambahkan, pemilik home stay sendiri tidak berada di bawah naungan PHRI, sehingga cukup sulit untuk melakukan pembinaan. "Namun, kami membuka pintu selebar-lebarnya bagi pemilik home stay yang ingin bergabung," katanya.