Bisnis.com, JAKARTA -- Swasembada sapi yang dicanangkan pemerintah pada 2014 tidak akan terpenuhi, sehingga revisi atas terget tersebut mutlak diperlukan.
Wakil ketua umum HKTI Rachmat pambudy mengatakan target swasembada daging sapi sudah seharusnya direvisi, karena sudah tidak sesuai dengan kenyataan yang ada.
"Kurang tepat kalau dikatakan swasembada seperti daging sapi ini, sementara impornya masih sangat dominan. Untuk itulah sangat realistis jika harus direvisi," ungkapnya, Sabtu (24/8/2013).
Revisi yang dimaksud disini adalah adanya target baru dari yang sebelumnya swasembada menjadi pengurangan impor saja. "Saya kira target swasembada sapi sudah tidak realistis, tidak apa-apa tidak swasembada, yang penting ada progres mengurangi importasi daging," tambahnya.
Dia khawatir jika kementerian memaksakan memenuhi target swasembada sesuai dengan yang di rencanakan, justru akan mengancam keberadaan plasma nutfah sapi-sapi domestik.
"Justru sangat berbahaya kalau hanya mengejar target swasembada saja, pemerintah juga harus memperhatikan dampak lain yang mungkin terjadi. Seperti hilangnya plasma nutfah sapi-sapi lokal akibat dipakai untuk mengejar target swasembada," ungkapnya.
