Bisnis.com, JAKARTA - Warga negara Indonesia yang menetap dan bekerja di Amerika Serikat, jumlahnya tidak kurang dari 200.000 jiwa.
Mereka bekerja di sektor-sektor informal, seperti pengusaha, akademisi, mahasiswa, maupun bekerja di berbagai institusi lain.
Presiden Indonesia Diaspora Network (IDN) Amerika Serikat Muhammad Al-Arief mengatakan pendapatan yang diterima oleh warga Indonesia yang tinggal dan bekerja di AS sekitar US$60.000 per tahun.
"Jumlah itu rata-rata lebih tinggi dari pendapatan warga asli AS," ujarnya disela Kongres Ke-2 Jaringan Diaspora Indonesia di Jakarta, Senin (19/8/2013).
Pendapatan rata-rata warga AS sebesar US$45.000 per tahun.
Selain itu, sebanyak 48% warga diaspora Indonesia yang tinggal di AS memiliki kualitas akademik di atas sarjana, sedangkan penduduk Negeri Paman Sam yang memiliki kualitas akademik serupa, jumlahnya sekitar 27%.
Dalam perkembangan lain, PT Bank Negara Indonesia Tbk siap menyatakan kesiapannya mengelola dana warga negara Indonesia di luar negeri yang tergabung dalam jaringan diaspora untuk mendukung pembangunan di dalam negeri.
BNI siap menghimpun dana menganggur dari diaspora yang sukses di luar negeri.
Berdasarkan data, tak kurang dari 8 juta orang Indonesia bermukim di luar Tanah Air.