Bisnis.com, JAKARTA—Hingga memasuki pertengahan Agustus 2013 pembebasan lahan seksi E2 Cilincing-Jampea dalam proyek jalan tol akses Tanjung Priok telah mencapai 95,8%.
Kepala Satuan Kerja Proyek Akses Tanjung Priok Bambang Nurhadi mengungkapkan hingga kini pihaknya sudah membebaskan 119 bidang tanah dengan luas 92.865 m2.
Proses land capping seksi tol sepanjang 2,74 km tersebut, ungkapnya, hanya menyisakan 39 bidang tanah dari total kebutuhan 158 bidang seluas 96.936 m2.
“Dari 158 bidang tanah, ada 119 bidang tanah sudah dibebaskan,” katanya ketika ditemui Bisnis di Jakarta, Kamis (15/8/2013).
Dia menjelaskan dari 39 bidang tanah yang berada di wilarah Kalibaru tersebut beberapa bagian sebenarnya tengah dalam proses administrasi pembebasan.
“Di Kalibaru, masuk daftar nominatif 3 bidang. Revisi pengukuran peta bidang baru sudah selesai 17 bidang,” ujarnya.
Di samping itu, masih terdapat 11 bidang tanah yang dalam pendampingan lembaga bantuan hukum (LBH) dan meminta panitia pengadaan tanah/tim pengadaan tanah (P2T/TPT) untuk memberi penjelasan.
Seksi E2 merupakan salah satu dari lima seksi dalam proyek jalan bebas hambatan akses Priok yang dibiayai oleh pinjaman dari Japan International Cooperation Agency (JICA) sekitar Rp 4,4 triliun.
Empat seksi lainnya adalah seksi E1 Rorotan-Cilincing sepanjang 3,4 km dengan nilai Rp662,5 miliar, seksi E2A Jampea-Simpang Jampea (1,92 km) dengan nilai Rp1,042 triliun, seksi NS Link Simpang Jampea-Yos Sudaro (2,42 km) bernilai Rp564 miliar, dan seksi NS Direct Ramp sepanjang 1,1 km dengan nilai Rp300 miliar.
Kecuali seksi NS Direct Ramp yang baru akan ditender, seksi tol lainnya direncanakan rampung pada 2014. Sementara itu, seksi E1 sudah dioperasikan tanpa tarif.