Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PLTSa Kota Bandung Dibangun Awal 2014

Bisnis.com, BANDUNG—Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) di Kota Bandung dijadwalkan berlangsung awal 2014 sebagai salah satu upaya untuk mengatasi persoalan sampah di kawasan ini.

Bisnis.com, BANDUNG—Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) di Kota Bandung dijadwalkan berlangsung awal 2014 sebagai salah satu upaya untuk mengatasi persoalan sampah di kawasan ini.

Pelaksana proyek dipegang oleh PT Bandung Raya Indah Lestari (BRIL) bekerja sama dengan Hangzhou Boiler Co. Ltd sebagai pemenang tender proyek yang diumumkan pada 23 Juli melalui Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).

Direktur Pengembangan Kerjasama Pemerintah dan Swasta Bappenas Bastary Pandji Indra mengemukakan proyek ini sudah memasuki tahapan pelaporan penyampaian perkembangan proyek yang akan berlanjut pada penetapan kontrak kerja sama.

“Rencananya, pada 3 September nanti akan dilakukan pendatanganan perjanjian kerja sama proyek yang bernilai Rp562 miliar tersebut,” katanya, Rabu (14/8/2013).

Masa kerja sama proyek PLTSa ini berlangsung selama 20 tahun dan setelahnya menjadi properti Kota Bandung.

BRIL menjadi pemenang proyek karena dinyatakan lolos administrasi. Pada lelang proyek, ada dua peserta lain yaitu CTCI dari Taiwan yang mengundurkan diri serta Sound Environment Resources yang tidak memenuhi persyaratan administrasi.

Pemenang proyek diwajibkan menyerahkan persyaratan jaminan penawaran senilai Rp31 miliar yang wajib disetorkan  kepada Pemkot Bandung untuk memenuhi kontrak yang ada. Setelah itu, berlanjut pada kontrak jaminan pelaksanaan.

Berdasarkan jadwal proyek, PLTSa akan dibangun selama 18 bulan atau maksimal 24 bulan. PLTSa ini mampu mengolah sampah 700 ton-1.000 ton per hari.

Biaya pengolahan sampah atau tipping fee melalui PLTSa ini dikenai tarif Rp375.000 per ton atau sekitar Rp88miliar setiap tahun dengan estimasi produksi 700 ton setiap hari.

Saat ini, sampah yang diproduksi Kota Bandung mencapai 1.000-1.500 ton per hari yang disalurkan ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti dengan tipping fee Rp33.500 setiap ton atau Rp13 miliar setiap tahun.

Bastary mengungkapkan meskipun tipping fee melalui PLTSa lebih besar dibandingkan dengan TPA Sarimukti, namun manfaatnya jauh lebih besar karena PLTSa menggunakan teknologi mutakhir.

“Bapennas mendukung karena PLTSa Kec. Gede Bage kota Bandung ini dapat menjadi percontohan bagi kota lainnya di Indonesia dimana teknologi ini sudah dilakukan di berbagai negara maju seperti Firlandia,” ujarnya.

Lukas Hutagalung, Konsultan Proyek PLTSa, mengemukakan PLTSa ini akan solusi terkait penanganan sampah Kota Bandung yang terkendala lahan.

Menurutnya, sampah akan diangkat oleh tim kebersihan melalui jalan tol, tidak melintasi pemukiman.“Sampai di tempat penampungan, sampah akan divakumkan sebelum dibakar agar tidak menimbulkan bau bagi lingkungan masyarakat sekitar.”

Lukas mengungkapkan PLTsa akan menghasilkan tenaga listrik hasil produksi pembakaran berupa uap pada tahap akhir yang akan dijual ke Perusahaan Listrik Negara (PLN) dengan nilai Rp1.450 per kWh.

Menurutnya, hal tersebut sesuai ketentuan Kementerian Energi Sumber Daya Mineral yang sudah lama disosialisasikan. “Kami memperkirakan PLTSa akan menghasilkan 6 MW dari perkiraan produksi maksimal 10 MW,” ujarnya.

Sementara itu, Wali Kota Bandung Dada Rosada menilai proyek PLTSa ini menjadi solusi penanganan sampah Kota Bandung.

“Saya yakin proyek ini akan berhasil karena secara jelas ditangani oleh tenaga ahli yang memang memiliki kompetensi penuh akan teknologi insinerator dan memang dibutuhkan oleh Kota Bandung,” katanya.( Ria Indhryani)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper