Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nutricia Perluas Penarikan Susu Formula

Bisnis.com, WELLINGTON - Nutricia, perusahaan susu formula bayi grup Danone, memperluas penarikan dua produknya di Selandia Baru pada Senin (5/8/2013) larut malam, setelah informasi terbaru dari perusahaan utama susu multinasional di negeri itu Fonterra.

Bisnis.com, WELLINGTON - Nutricia, perusahaan susu formula bayi grup Danone, memperluas penarikan dua produknya di Selandia Baru pada Senin (5/8/2013) larut malam, setelah informasi terbaru dari perusahaan utama susu multinasional di negeri itu Fonterra.

Nutricia mengatakan di jejaringnya bahwa perusahaan tersebut telah mengubah penarikannya dari penarikan sukarela jumlah terbatas dua produk Karicare, menjadi penarikan sukarela penuh.

Perusahaan tersebut menyatakan semua produk Karicare Stage 1 New Baby Infant Formula dan Karicare Gold Plus Stage 2 Follow On Formula akan ditarik.

Namun Nutricia menyatakan tak satu pun produk yang diperiksa dan dijual di Selandia Baru menunjukkan adanya pencemaran.

Kementerian Industri Primer Selandia Baru menyambut keputusan paling akhir Nutricia tersebut.

"Penting bahwa setiap produk yang memiliki potensi membahayakan kesehatan masyarakat ditarik sampai kami memperoleh kepastian semuanya aman," kata Direktur Kementerian Perindustrian Primer Scott Gallacher.

Pada saat ini, Kementerian Industri Primer tidak mengetahui produk mana yang berpotensi tercemar dan karena ketidak-pastian itu, penarikan perlu dilakukan.

Dalam perkembangan yang berkaitan, Perdana Menteri Selandia Baru John Key pada Senin mengatakan akan ada penyelidikan terhadap Fonterra, yang memproduksi merek Anlene dan Anmum.

Key mengatakan pada suatu taklimat bahwa mungkin saja dua penyelidikan akan dihasilkan dari masalah itu, termasuk penyelidikan terhadap Fonterra.

"Mereka perlu menjawab sebagian pertanyaan mengenai lamanya waktu yang diperlukan, proses yang dilalui dari saat pertama kali diidentifikasi kemungkinan ada masalah, hingga pendekatan umum mereka mengenai masalah tersebut."

Dia mengatakan pemeriksaan kedua tampaknya akan dilakukan mengenai bagaimana sistem dan rejim keselamatan makanan telah dilaksanakan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Fatkhul-nonaktif
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper