Bisnis.com, JAKARTA—Kendati inflasi Juli 2013 tercatat 3,29% atau lebih tinggi dari estimasi pemerintah, inflasi Agustus diprediksi pada kisaran 0,7%--0,9% seiring dengan turunnya harga pangan pokok dan tarif transportasi.
“Kami perkirakan setelah Lebaran ada penurunan harga terutama pangan pokok dan transportasi, sehingga inflasi bulanan pada Agustus sekitar 0,7%---0,9%,” kata Destry Damayanti, Kepala Ekonom PT Bank Mandiri Tbk, Minggu (4/8/2013).
Dia menjelaskan pasca Lebaran, tren penurunan harga seperti pangan pokok (raw food) dan transportasi akan mulai terlihat pada pekan ketiga dan keempat. Bahkan, harga pangan mampu deflasi apabila pemerintah bisa menjaga pasokan pangan dengan baik.
Sebelumnya, inflasi Juli 2013 secara tahunan naik 8,61% lebih besar dari estimasi Mandiri Sekuritas 8,0% dan estimasi konsesus 8,04%. Lonjakan inflasi diperkirkan terdongkrak dari komponen volatile food daripada biaya transportasi.
Destry menyebutkan Lebaran memberikan kontribusi inflasi sebanyak 1,5%--2% untuk Juli dan Agustus. Kendati demikian, tim riset Mandiri Sekuritas tetap optimistis dengan estimasi inflasi 2013 pada level 8,2% dan inflasi 2014 pada level 4,5%.