Bisnis.com,JAKARTA – Masih tingginya curah hujan dibeberapa wilayah di Indonesia menyebabkan rendemen tebu Juli 2013 turun 2,93% dibanding Mei 2013. Rendemen tebu Mei 2013 tercatat 8,20%, pada Juli 2013 tinggal 7,96% saja.
Nurnowo Paridjo, Direktur Tanaman Semusim Kementerian Pertanina, mengatakan adanya kemarau basah yang berkepanjangan menyebabkan proses penyimpanan gula pada tanaman tebu terhambat karena digunakan untuk pertumbuhan vegetatif.
“Bobot mungkin bertambah, tetapi rendemennya turun. Hal ini bisa disebabkan proses penyimpanan gula pada tanaman tebu terhambat akibat aktifitas vegetatif tanaman,” jelasnya Jumat (2/8/2013).
Selain itu, lanjut Nurnowo, musim giling tebu 2013 berpotensi mengalami pemunduran tiga hingga enam minggu. Nilai-nilai tersebut, berdasarkan taksasi kementan pada 2013.
Basahnya lahan, terangnya, juga berpengaruh terhadap pengangkutan tebu dari sentra produksi atau lahan tebu menuju pabrik pengolahan tebu. Kendala ini akan berpengaruh terhadap pasokan tebu pabrik, sehingga efisiensi pabrik tebu juga akan terganggu.