Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

SBY Bilang Gangguan Ekonomi Saat Ini tak Seperti Krisis 2008

Bisnis.com, JAKARTA -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menilai gangguan perekonomian yang terjadi  saat ini tidak akan seperti kejadian krisis ekonomi 2008.Hal itu dikemukakan presiden saat memberikan sambutan dalam acara buka puasa bersama Kementerian

Bisnis.com, JAKARTA -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menilai gangguan perekonomian yang terjadi  saat ini tidak akan seperti kejadian krisis ekonomi 2008.

Hal itu dikemukakan presiden saat memberikan sambutan dalam acara buka puasa bersama Kementerian Perindustrian di kantor kementerian tersebut, Sabtu (3/8/2013) petang.

Namun demikian, ujarnya, seluruh pihak tetap perlu bersiap menyediakan payung sebelum hujan. "Perlu sinergi antara dunia usaha dan pemerintah," ujar SBY.

Pemerintah, ujarnya, wajib menetapkan sebuah kebijakan yang tidak memudahkan dunia usaha dalam melaksanakan pemutusan hubungan kerja (PHK).

Sementara itu, dunia usaha harus memiliki kesadaran tidak begitu saja melakukan PHK, melainkan memikirkan cara lain dan bekerjasama dengan pemerintah.

Dalam sambutannya, SBY mengingatkan pentingnya mengelola perekonomian negeri sendiri di tengah krisis yang sedang dialami perkonomian dunia secara umum.

SBY menuturkan jika sebuah negara mengalami krisis, biasanya dampak lanjutannya terhadap ekonomi akan langsung terasa.

Antara lain perlambatan pertumbuhan, potensi peningkatan pengangguran, gangguan stabilitas harga atau inflasi, pelemahan nilai tukar dan indeks harga saham, gangguan kesehatan fiskal, serta defisit besar karena pemerintah harus mengeluarkan anggaran untuk stimulus.

Namun demikian, ujar SBY, dari sekian banyak masalah tersebut, kepastian mendapatkan lapangan pekerjaan/keamanan pekerjaan (job creation/job security) merupakan hal pokok yang menjadi perhatian.

Dia mengingatkan apabila pemerintah dan kalangan pelaku industri tidak mencegah gelombang PHK, maka pengangguran bertambah.

"Tengoklah Eropa, Timur Tengah, dan negara lain yang secara sosial, politik, dan keamanannya sedang bermasalah, sebabnya satu hal saja, urusan job," ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Anggi Oktarinda
Editor : Ismail Fahmi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper