Bisnis.com, JAKARTA — Laju inflasi Juli di luar ekspektasi banyak kalangan, yakni 3,29% akibat lonjakan beberapa komoditas sebagai dampak kenaikan harga bahan bakar minyak bersubsidi, tahun ajaran baru dan bulan Puasa.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin mengatakan sebagian besar dampak kenaikan harga BBM bersubsidi baru terasa pada Juli meskipun kebijakan itu ditempuh mulai 22 Juni.
“Dampak langsungnya pada kenaikan harga BBM itu sendiri. Pada Juni hanya sepertiga, sedangkan dua pertiga dampaknya terasa pada Juli. Mudah-mudahan dampak ini habis pada Juli,” ujarnya, Kamis (1/8/2013).
Inflasi juga didorong oleh dampak tak langsung kenaikan harga BBM, berupa lonjakan tarif transportasi yang berpengaruh terhadap biaya produksi dan selanjutnya kenaikan harga komoditas pangan dan nonpangan.
Dari 66 kota IHK yang disurvei oleh BPS, inflasi terjadi di seluruh kota. Inflasi tertinggi terjadi di Ternate sebesar 6,04%, sedangkan terendah terjadi di Singkawang 1,36%.
“Inflasi di Ternate terutama disumbangkan dari kenaikan harga ikan dan tarif angkutan kota,” jelas Suryamin.
Secara umum menurut kelompok pengeluaran, inflasi Juli terutama disumbang oleh kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 1,5%, disusul kelompok bahan makanan 1,36%, dan kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,28%.
Pada saat yang sama, kenaikan harga pada kelompok perumahan,air, lisrik, gas dan bahan bakar memberi andil 0,1% terhadap inflasi, diikuti kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,04% dan kelompok kesehatan 0,02%.
Satu-satunya kelompok pengeluaran yang memberi andil terhadap inflasi paling kecil adalah kelompok sandang, yakni -0,01% karena mengalami deflasi, terutama pada harga emas perhiasan.
Berdasarkan komponen, andil inflasi inti bulanan pada Juli tercatat 0,59%, sedangkan kontribusi inflasi komponen harga diatur pemerintah mencapai 1,41%. Sementara itu, andil barang bergejolak 1,29%.
Secara tahunan (year on year), laju Inflasi Juli tercatat 8,61%. Adapun, laju inflasi tahun kalender (year to date) sampai dengan Juli 6,75%.