Bisnis.com, JAKARTA – Lonjakan tarif transportasi guna menyesuaikan kenaikan harga bahan bakar minyak bersubsidi di sejumlah kota lebih tinggi dari perkiraan Bank Indonesia.
BI semula memprediksi tarif angkutan dalam kota akan naik 27,93%, tetapi kenyataannya naik rata-rata 29,73% di 20 kota yang disurvei bank sentral. Di 20 kota itu, kenaikan tarif angkutan kota sudah diputus kepala daerah setempat.
DKI Jakarta, Kota Bogor, Bandar Lampungdan Surakarta tercatat sebagai kota dengan kenaikan tarif paling tinggi, yakni antara 20%-50%.
Adapun Kota Bekasi, Medan, Makassar dan Pekanbaru tercatat sebagai kota dengan kenaikan tarif paling rendah dengan rentang 15%-20%.
Data kenaikan tarif angkutan dalam kota selengkapnya dapat dilihat di bawah ini:
Kota | Kenaikan Tarif Angkutan (%) |
Jakarta | 20-50 |
Surabaya | 14-30 |
Bandung | 30 |
Bekasi | 20 |
Medan | 18,4-20 |
Tangerang | 28,8-33 |
Depok | 30 |
Semarang | 22 |
Palembang | 25-27 |
Makassar | 20 |
Bogor | 20-50 |
Batam | Maks. 27,5 |
Bandar Lampung | 25-50 |
Malang | 30 |
Pekanbaru | 15-20 |
Padang | 26-39 |
Banjarmasin | 30 |
Denpasar | 33 |
Samarinda | 21,04 |
Surakarta | 20-50 |
Rata-rata tertimbang | 29,73 |
Sumber: Bank Indonesia